Unhas Komitmen Dukung Hilirisasi Nikel, Ini Harapan Prof JJ Untuk Indonesia Emas

  • Bagikan
Pencanangan Unhas sebagai Pusat Kajian Hilirisasi Nikel Indonesia yang secara resmi dideklarasikan pada kegiatan Expo dan Simposium Nasional Hilirisasi Nikel Indonesia, di Ballroom Unhas Hotel, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis (27/2/2025).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebagai bagian dari komitmen mendorong inovasi berkelanjutan, Universitas Hasanuddin sebagai perguruan tinggi hadir dan berperan aktif dalam pengembangan industri nikel nasional, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar global.

Komitmen ini ditunjukkan melalui pencanangan Unhas sebagai Pusat Kajian Hilirisasi Nikel Indonesia yang secara resmi dideklarasikan pada kegiatan Expo dan Simposium Nasional Hilirisasi Nikel Indonesia dengan tema “Menjadikan Universitas Hasanuddin sebagai Pusat Kajian Riset Hilirisasi Nikel Indonesia”.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Ikatan Keluarga Alumni Teknik Universitas Hasanuddin tersebut berlangsung, di Ballroom Unhas Hotel, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis (27/2/2025).

Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Dalam sambutannya juga memberikan ungkapan senang dan apresiasi atas peran aktif yang diberikan alumni untuk terlibat dalam mendorong kemajuan almamater dan Indonesia.

"Dirinya menjelaskan, Unhas memiliki komitmen untuk mendukung pengembangan hilirisasi nikel dengan menyediakan riset, teknologi, dan sumber daya manusia yang berkualitas," katanya.

Lebih lanjut, Prof JJ menjelaskan, sebagai wujud komitmen dan kontribusi dalam mendorong pengembangan nikel, Unhas membuka program studi Metalurgi dan Material.

Langkah ini diambil untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam mendukung industri nikel nasional. Ia senang, di Unhas sudah berani mengeluarkan ide yang sangat cemerlang untuk kemajuan bangsa.

"Unhas memiliki sumber daya yang kompeten untuk dapat berperan aktif dalam mendorong kebijakan dan inovasi yang berbasis riset untuk memaksimalkan potensi nikel Indonesia," jelas Prof JJ.

  • Bagikan