MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Accor Group yang membawahi ratusan hotel di Indonesia dan 5 hotel di Sulawesi Selatan bersiap menghadapi dampak efisiensi yang dilakukan pemerintah sejak awal 2025.
Hal tersebut diungkapkan Director Of Operations Accor Indonesia, Endrian Hananto dalam kegiatan Media Gathering dan buka puasa bareng Media Makassar di Mercure Makassar Next Pettarani, Jumat (7/3/2025).
"Tahun ini terus terang kami telah meeting menyiapkan langkah dan antisipasi menunggu gebrakan pemerintah kemudian. Apalagi kehidupan bisnis perhotelan tidak hanya mencakup perhotelan saja," ucapnya.
Endrian mengungkapkan, sebelumnya Accor telah mengalami masa sulit pada masa covid 19 beberapa tahun silam dan saat berangsur normal namun dihadapkan dengan aturan efisiensi.
"Di tahun 2020, Accor bangkit setelah covid beberapa tahun. Saat itu Accor satu-satunya grup hotel yang menerima tamu karantina dan TNI Polri yang tidak bisa pulang ke keluarga, dan pekerja asing yang karantina," bebernya.
Dari situ, Endrian mengungkapkan Accor akan berusaha bangkit dalam kondisi efisiensi yang bisa saja mematikan industri perhotelan ini.
"Kami melakukan inovasi berupa jemput bola. Misalnya situasi Pemerintahan yang mengharuskan meeting di kantor sehingga kita akan menyiapkan makanan dan di antar ke tempat meeting. Ada berbagai hal yang mencakup aktivitas perhotelan, sehingga kita membuka program menarik agar menarik mereka. Misalnya menghadirkan banyak promo FnB. Accor tetap optimis, setelah hujan ada pelangi," ungkapnya.
Hingga saat ini, okupansi hotel dibawa naungan Accor berada diangka 50 persen dan berharap berbagai program ramadan dapat mendorong peningkatan okupansi. "Di Minggu ini 50 persen, di minggu berikutnya diharapkan bisa naik. Harapan di semester dua ada peningkatan okupansi hotel," tandasnya. (Hikmah/A)