Berdaya Lewat Buah Markisa: Dari Buruh Bangunan Menjadi Bos Anugerah Markisa

  • Bagikan
Asmar Anugrah (33) memperkenalkan produknya Anugerah Markisa.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL Asmar Anugrah (33) tidak pernah menyangka bahwa kehidupannya bisa berubah berkat buah markisa. Sebelumnya, Asmar bekerja sebagai buruh bangunan dengan gaji harian.

Saat itu, tidak ada kata gengsi. Pekerjaan sebagai buruh bangunan pun ia jalani dengan penuh tanggung jawab, yang terpenting baginya adalah bisa menafkahi istri dan anak semata wayangnya.

Namun, pada tahun 2019, Asmar terpaksa berhenti dari pekerjaannya karena dampak pandemi COVID-19 dan memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Sinjai Pegunungan. Keputusan yang berat, namun harus ia ambil.

Di kampung halamannya, di Desa Pattongko, Kabupaten Sinjai, Asmar berusaha memutar otak agar bisa menghasilkan pendapatan. Pengalamannya bekerja di sebuah perusahaan pembuat sirup markisa di Makassar sebelum menjadi buruh bangunan pun kembali teringat. Kenangan itu muncul saat ia melihat buah markisa.

Di Desa Pattongko, buah markisa hampir tidak memiliki nilai jual. Buah markisa hanya bergelantungan di pekarangan rumah penduduk, bahkan rasanya yang didominasi asam membuatnya tidak bisa dimakan dalam jumlah banyak. Dari sinilah, lahirlah "Anugerah Markisa," produk yang kemudian mengubah hidup Asmar.

Awalnya, Asmar memproduksi dua botol markisa yang ia buat sendiri, dengan proses yang ia pelajari saat bekerja di pabrik markisa. Proses dimulai dengan pemetikan buah markisa, pemisahan kulit, memasak dengan gula, kemudian disaring hingga menghasilkan sari markisa.

  • Bagikan