Gen Z Kembangkan ‘Fungi Bite’ Rendah Kolesterol

  • Bagikan
Muhammad Raflyathaullah sedang menyiapkan pesanan pengunjung di gelaran Pasar Brilian Safari Ramadan yang digelar di Pelataran Rumah BUMN, Minggu (16/3/2025)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wangi berbagai jenis makanan menyeruak di gelaran Pasar Brilian Safari Ramadan yang digelar di Pelataran Rumah BUMN. Kegiatan ini berlangsung selama dua pekan dan terakhir digelar pada Minggu (16/3/2025).

Salah satu yang menarik perhatian adalah stand bertuliskan Fungi Bite dengan taglinenya "Jamur Lebih Enak dari Ayam".

Berbeda dari kebanyakan stand food yang biasanya didominasi ibu-ibu dengan usia 30 tahunan ke atas, Fungi Bite dikelola seorang anak muda gen Z bernama Muhammad Raflyathaullah yang berusia 21 tahun.

Rafly sapaan akrabnya, mengungkapkan brand bernama Fungi Bite yang dirintis nya masih terbilang sangat muda. Ia memulai pada Januari 2025 lalu, meski begitu pemesanan produknya yang terdiri dari fungi ball, dimsum mush, katsu mush, dan gyoza mush laris manis dan tembus ratusan pack di penjualan online.

Mahasiswa jurusan Aktuaria angkatan 2022 Universitas Hasanuddin (Unhas) ini mengungkapkan, bisnisnya bermula saat melakukan study group di Kabupaten Maros dan mengunjungi seorang petani jamur tiram.

"Disini saya melihat peluang dari bisnis jamur tiram karena harga jamur di petani ini lebih murah dari harga di Makassar. Dari situ saya terinspirasi dan memutuskan membuat produk makanan berbahan dasar jamur," ucapnya.

Selain harga yang murah, Rafly melakukan riset mendalam terkait khasiat jamur tiram dan didapati bahwa tumbuhan dengan nama latin Pleurotus Ostreatus ini rendah lemak dan bebas kolesterol serta baik untuk kesehatan jantung.

Berbagai khasiat jamur untuk kesehatan serta peluang bisnis yang menjanjikan membuat Rafli memutuskan memulai bisnisnya. Apalagi sebelumnya, ia telah membekali diri dengan pengetahuan seputar bisnis di Rumah BUMN BRI.

"Sebelumnya gabung di Rumah BUMN itu saya magang di.sana, terus lihat ada potensi jadi binaan BRI makanya saya tertarik. Saya mendapat berbagai jenis pelatihan setiap bulannya, kira-kira sekitar 20 pelatihan dan itu sangat bermanfaat untuk mengembangkan bisnis yang saya rintis," ungkapnya.

Bagi Rafly yang memang bercita-cita menjadi pengusaha, membekali diri dengan pengetahuan bisnis dan mencari peluang adalah hal yang paling penting dan mendasar yang harus dilakukan agar mampu bersaing dan berkembang.

Rafly berharap lewat produknya mampu menyebarluaskan manfaat dan kandungan dari jamur sehingga mampu meningkatkan kesehatan masyarakat meski menkonsumsi cemilan. Disamping itu ia juga berharap mampu memberdayakan petani jamur tiram.

"Harapannya semoga masyarakat aware akan kandungan jamur itu sendiri dan menjadi sebuah habit untuk menjadikan jamur sebagai olahan utama dalam setiap masakan. Dan saya harap Fungi Bite bisa di kenal sebagai cemilan rendah kolestrol namun cocok di segala kalangan," harapnya.

Project Leader Rumah BUMN Makassar, Ayu Anisela membenarkan Fungi Bite merupakan salah satu UMKM binaan Rumah BUMN yang dijalankan mahasiswa magang dari Unhas.

"Betul, Fungi Bite ini masuk binaan kami dan kita lihat potensinya sangat besar apalagi dia gen Z. Kita lihat anak muda sekarang cepat paham kalau soal digital, dan dia memanfaatkan itu dengan berjualan secara online selain ikut pameran," ujarnya.

Ayu mengungkapkan, sejak hadir di Sulawesi Selatan tahun 2017, Rumah BUMN telah membina hingga 5.000 UMKM.

"Kami membina berbagai kategori seperti food, home dekor, healthy care, kopi, rempah, hingga jasa. Kami berharap UMKM tersebut dapat berdaya dan mendapatkan berbagai pengetahuan seputar pengembangan bisnis di Rumah BUMN," tutupnya. (Hikmah/B)

  • Bagikan