Jelang Idul Adha, DPKP Wajo Gencarkan Vaksinasi dan Pengawasan Hewan Kurban

  • Bagikan
Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Wajo intens melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak, khususnya sapi, guna mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

WAJO, RAKYATSULSEL — Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Wajo intens melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak, khususnya sapi, guna mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Bidang Peternakan DPKP Wajo, drh Bone Ramadan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sekitar 4.000 ekor sapi telah divaksin dan kegiatan ini akan terus berlangsung hingga Hari Raya Kurban tiba.

“Saat ini vaksinasi masih berjalan. Sekitar 4.000 ekor sapi sudah divaksin, dan akan terus dilanjutkan hingga Idul Adha,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).

Tak hanya itu, pihaknya juga memperketat pengawasan terhadap lalu lintas sapi yang masuk ke Kabupaten Wajo, terutama menjelang Idul Adha. Petugas lapangan akan melakukan pemeriksaan ketat terhadap dokumen kesehatan hewan dari luar daerah.

“Kami sudah berkoordinasi dengan tim. Setiap sapi yang masuk akan dikawal dan diperiksa dokumennya sebelum diterima,” jelas drh Bone.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hewan ternak yang menunjukkan gejala PMK.

“Sembari vaksinasi, kami juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar segera melapor jika mendapati gejala PMK pada ternak,” tambahnya.

Terkait informasi yang sempat beredar tentang adanya sapi asal Wajo yang terkena PMK di Kabupaten Luwu, drh Bone menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Berdasarkan koordinasi dengan Dinas Pertanian Luwu, diketahui bahwa sapi tersebut berasal dari luar daerah dan hanya dijual oleh pedagang asal Wajo.

“Setelah kami telusuri, ternyata bukan sapi dari Wajo, tapi pedagang asal Wajo yang membeli sapi dari Tenggara dan menjualnya di Luwu,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini Kabupaten Wajo masih berstatus nol kasus PMK. Namun demikian, kewaspadaan tetap dijaga, terutama di wilayah yang sebelumnya pernah terpapar PMK seperti Kecamatan Majauleng dan Tanasitolo pada tahun 2024.

“Tahun lalu ada 105 ekor sapi yang terkena PMK di dua kecamatan tersebut. Karena itu tahun ini kami fokuskan vaksinasi di sana, sekaligus pelayanan kesehatan hewan seperti pemberian vitamin, anthelmintik, dan pengobatan bila ditemukan kasus,” tutupnya.

Selain PMK, drh Bone juga memastikan bahwa penyakit lain seperti rabies, flu burung, dan elisa rabies belum ditemukan di Wajo. (Muis)

  • Bagikan