Perilaku mencurigakan juga ditunjukkan oleh Firman, Ketua Kelompok Tani di Desa Data, Kecamatan Mare. Saat dipanggil oleh salah satu kepala dusun atas permintaan Sekcam Mare, Firman awalnya menyatakan kesediaan datang ke kantor desa. Namun, setelah mengetahui bahwa ia akan ditanya soal bantuan alsintan, ia justru tidak muncul dan memilih pergi ke empang yang letaknya jauh dari pemukiman warga.
“Awalnya dia mau datang, tapi setelah tahu mau ditanya soal alsintan, dia malah menghindar,” tambah Sainal.
Ia pun berharap aparat penegak hukum (APH) tidak menutup mata terhadap kasus ini dan bertindak tegas. Menurutnya, sudah waktunya semua pihak yang terlibat diusut hingga ke akar-akarnya.
“APH jangan lagi tuli dan buta seperti tahun lalu. Sekarang sudah saatnya kita mengungkap siapa dalang di balik dugaan jual beli bantuan alsintan ini,” tegas Sainal.
Ia juga mengungkap adanya pengakuan dari warga Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, yang menyatakan telah menyerahkan uang bukan kepada pegawai Dinas Pertanian, melainkan kepada seseorang yang diduga dekat dengan anggota DPRD Bone.
“Dari informasi yang saya dapatkan, salah seorang warga bahkan sudah lebih dulu menyerahkan uang kepada seseorang yang diduga orang dekat oknum anggota dewan. Insya Allah, saya akan bongkar sampai ke akar-akarnya,” tutup Sainal. (Enal)