MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Perusahaan Daerah (PD) Parkir Makassar Raya menyatakan kesiapannya untuk mengimplementasikan sistem digitalisasi parkir berbasis pembayaran non-tunai melalui QRIS.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PD Parkir, Adi Rasyid Ali mengatakan pembayaran parkir non tunai menggunakan QRIS akan diterapkan di beberapa titik sebagai pilot project, yakni, di Jalan Slamet Riyadi sekitar wilayah Kantor Pos Makassar dan Jalan Sulawesi. Jalan jalan tersebut, kata Ara, sapaan akrabnya, merupakan titik strategis di Kota Makassar.
“Ini sifatnya pilot project. Beberapa lokasi seperti kawasan sekitar Kantor Pos, dan mungkin Jalan Sulawesi, akan menjadi area uji coba pembayaran parkir melalui QRIS dan tunai,” kata Ara, Selasa (3/6/2025).
Ara menjelaskan, penerapan sistem ini tengah dikaji bersama Bank Indonesia, baik dari sisi teknis aplikasi, metode penggunaan, hingga integrasi jaringan dan pembagian hasil pendapatan.
Aplikasi QRIS ini, kata Ara, disiapkan oleh pihak BI. Sementara hasil dari transaksi digital akan dibagi antara jukir (juru parkir) dan PD Parkir.
“Kami ingin sistem ini bisa segera berjalan, tapi tetap tergantung kesiapan dari pihak bank. Karena aplikasinya mereka yang siapkan,” ujar Ara.
Meski begitu, Ara mengakui perubahan sistem pembayaran ini tidak mudah. Sebab, para juru parkir ini dulunya terbiasa menerima uang tunai. Maka dari itu, Ia pun mengusulkan agar sistem pembayaran tetap fleksibel, yakni dapat dilakukan secara tunai dan digital dengan ketentuan pembagian hasil yang jelas.
“Jukir bisa saja tetap terima cash, tapi nanti kita lihat proporsinya. Apakah bagi hasilnya 50:50 atau 60:40. Ini sedang kami rumuskan bersama BI,” pungkas Ara. (Shasa/B)