MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Seorang warga Dusun Talohea, Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, bernama Jusmawati tewas akibat ledakan hebat dari bom ikan.
Polisi yang terus melakukan penyelidikan atas kasus ini menduga bahwa bom ikan yang meledak di dalam rumah korban tidak digunakan untuk aktivitas di wilayah Bulukumba, melainkan akan dikirim ke daerah lain, seperti Bone.
Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto mengatakan, informasi mengenai asal-usul dan tujuan bom ikan itu masih didalami lebih lanjut oleh jajaran kepolisian.
“Itu pasti ke depan, saya sudah ngomong ke Pak Kapolres daerah pesisir. Informasi itu tidak digunakan di area Bulukumba,” ujar Heru saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/7/2025).
Heru menyebut, pihaknya menerima kabar bahwa bahan peledak tersebut mungkin akan dilempar ke Kabupaten Bone. Namun, informasi itu masih harus diverifikasi kebenarannya.
“Katanya dilempar (dijual) ke Bone. Apakah informasi itu akurat atau tidak, apa kabar sedang-sedang,” sebutnya.
Tim Gegana dari Brimob Polda Sulsel dan Polres Bulukumba saat ini tengah menyisir wilayah-wilayah sekitar lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan keterangan saksi.
“(Kita) mencari informasi di sekitaran situ apakah benar itu dijual di Bone. Ini masih menjadi pemeriksaan lanjutan,” tukasnya.
Heru menegaskan, pendalaman kasus ini menjadi fokus kerja Reskrim Polres Bulukumba, terutama untuk mengungkap asal-muasal bahan peledak tersebut.
“Barang itu didapatnya dari mana, atau dijual ke mana, biar Kapolres yang ngomong,” tuturnya.
Selain penyelidikan, Tim Gegana Jibom dari Satbrimob Polda Sulsel juga telah menyelesaikan tugas penanganan awal di lokasi kejadian.
“Tugas kami pasukan Gegana Jibom sudah selesai. Namun, masih ada PR. Kami akan musnahkan langsung atau disposal benda yang kita temukan di lokasi, yang apabila disimpan kami khawatir bisa menjadi ledakan,” ungkap Heru.
Ia bilang, sesuai prosedur barang bukti yang masuk dalam proses investigasi harus terlebih dahulu didokumentasikan sebelum dilakukan pemusnahan.
“Prosedur kita, apabila sudah masuk dalam investigasi Reskrim, didokumentasikan, maka kita akan langsung musnahkan atau disposal,” imbuhnya.
Untuk pemusnahan bahan peledak tersebut, pihaknya tengah mencari lokasi aman atau jauh dari pemukiman.
“Kemungkinan nanti sekitar pukul 14.00 WITA kita mencari lokasi aman dan kita musnahkan langsung di lokasi sekitar TKP,” pungkasnya. (ksak pasa'buan/B)