WAJO, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo melalui dinas terkait bergerak sigap menangani musibah dan bencana alam yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan perlindungan korban telah tersalurkan ke lokasi. Santunan juga tengah diupayakan.
Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P2KBP3A) Wajo mencatat beberapa hari terakhir, bencana hujan lebat, angin kencang, dan kebakaran terjadi di Bumi Lamaddukelleng.
Berdasarkan hasil asesmen dan pendataan, angin kencang terjadi pada Rabu (20/4) mengakibatkan enam unit rumah terdampak di Kelurahan Uraiyang dan Kelurahan Macanang, Kecamatan Maniangpajo.
Lalu, hujan lebat yang disertai dengan angin kencang pada Jumat (22/4) yang mengakibatkan 76 unit rumah di dua kecamatan terdampak.
Rinciannya, 52 unit di Desa Tosora, 11 unit di Desa Tellulimpoe, Kecamatan Majauleng, serta 8 unit di Desa Lagosi dan 4 unit di Kelurahan Cina, Kecamatan Pammana.
Kemudian, Kebakaran yang terjadi di Desa Assorajang pada Sabtu (23/4) yang mengakibatkan satu unit rumah terdampak.
Dinas Sosial P2KBP3A bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo pun telah bergerak sedari hari kejadian melakukan penanganan sekaligus menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak, baik bencana angin kencang, hujan deras, maupun kebakaran.
"Bapak Bupati (Amran Mahmud) memang selalu ingatkan untuk gerak cepat memberikan bantuan jika terjadi bencana. Kita bersyukur karena kita stok paket bantuan dari Kementerian Sosial sampai saat ini selalu tersedia, jadi lebih mudah untuk menyalurkannya," kata Ahmad Jahra, Senin (25/4).
Mantan Camat Belawa mengatakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar dan perlindungan terhadap korban bencana, pihaknya sementara mengupayakan santunan dari belanja tidak terduga dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk korban.