"Saya awalnya Rp300 ribu kembali Rp1 juta, tapi kuputar (stor) lagi. Waktunya mau bermasalah adami yang kasi masuk Rp5 juta, Rp10 juta, Rp15 juta, tambah meningkat terus," tambahnya.
Modus para pelaku Investasi Bodong ini melalui arisan online dibuat secara berkelompok. Di mana satu Kelompok diarahkan untuk merekrut anggota sebanyak delapan orang.
Emak-emak Warga Desa Jipang ini, mulai mengikuti sejak November 2021. Mereka merugi sejak Februari arisan online yang diikutinya mulai mandek dan uang yang disetornya tidak kembali lagi.
Sebanyak delapan kelompok warga Jipang tersebut yang mengikuti Investasi Bodong modus arisan online tersebut kerugiannya diperkiran mencapai Rp1,5 miliar. Kurmala Sari sendiri didalam kelompoknya alami kerugian sebanyak Rp300 juta.
"Waktunya lancar dapatji keuntungan. saya sudah dapat tapi di putar ki lagi masuk (disetor). Saya kerugianku sama anggotaku totalnya Rp300 juta delapan orang. Kalau semuanya sekitar Rp1,5 miliar," ucapnya.
Dia berharap, setelah melaporkan kasus ini di kepolisian, uang yang telah disetornya dapat kembali lagi.
"Berharap sekali kasian, karena ada juga anggota yang ikut ada delapan orang," harapnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Bontonompo Iptu Syarifuddin M yang menerima laporan warga membenarkan.