JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Satu unit rumah di BTN Sammolo, Kecamatan Binamu porak-poranda diamuk massa, Senin (16/5). Belakangan diketahui pemilik rumah bernama Ente (43).
Ente mengungkapkan, kejadian itu merupakan kesalahpahaman. Dia dituding menumbalkan calon pasien hingga meninggal dunia. Apalagi, dirinya dianggap orang pintar yang bisa mengobati penyakit.
Peristiwa penyerangan rumah Ente sekira pukul 08.45 pagi. Berdasarkan informasi, ratusan orang yang menyerang berasal dari kampung Karapang Pa'ja, Desa Borong Tala, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Aksi tersebut melukai sejumlah anggota keluarga pemilik rumah, termasuk Ente selaku pemilik rumah. Dirinya juga menduga penyebab penyerangan rumahnya lantaran sehari sebelumnya, dirinya didatangi oleh enam orang dengan maksud membawa orang berobat.
Namun, belum masuk ke dalam rumah Ente, salah satu calon pasien tiba- tiba muntah darah. Ente kemudian menyuruh beberapa orang itu agar membawa masuk pasien.
"Pas di teras rumah, langsung muntah darah. Disitu mi langsung meninggal. Jadi saya bilang meninggal mi ini, jadi saya langsung bawah masuk karena saya juga tidak tega di luar saya simpan. Belum saya apa-apain," jelas Ente, saat ditemui, Senin (16/5).
Pasca meninggalnya calon pasien tersebut, keluarga pasien menuduh Ente menjadikan korban sebagai tumbal.