Pileg 2024: Perang Bintang di “Dapil Neraka”

  • Bagikan
Perebutan kursi di Pileg 2024 (Ilustrasi)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Perang bintang dipastikan akan sengit terjadi pada dapil Sulsel, I, II dan III, pada Pileg 2024 mendatang.

Lantaran Dapil ini bakal menjadi arena para Calon Legislatif (Caleg) dari politikus terkemuka, tokoh masyarakat, lintas partai hingga kalangan pengusaha.

Tak ayal jika kemudian Dapil tersebut akan menjadi "Dapil Neraka" karena ketatnya tingkat persaingan antara waja baru dan wajah lama akan berkompetisi di semua dapil.

Munculnya nama-nama baru yang kian bersinar dikalangan masyarakat akhir-akhir ini dipastikan bakal menebar ancaman bagi politikus senior di 3 dapil se-Sulsel.

Berdasarkan informasi sementara, Dapil Sulawesi Selatan I ada nama Amir Uskara, Hamka B. Kady, Andi Ridwan Wittiri, Azikin Sholtan, Aliyah Mustika Ilham, Rahman Pina, Rudianto Lallo, Mudzakir Ali Djamil, Syamsari Kitta, Ashabul Kahfi, masih sangat berpeluang terpilih kembali.

Dapil Sulawesi Selatan II, beberapa figur seperti Andi Iwan Aras, Andi Akmal Pasluddin, Supriansa, Andi Nirawati, Nurdin Halid, dan Samsu Niang masih cukup perkasa.

Dapil Sulawesi Selatan III, ada Rusdi Masse, La Tinro La Tunrung, Irwan Hamid, Amru Saher, Andi Abdullah Rahim, Jafar Sodding, Muhammad Fauzi, Muhammad Devy Bijak, Mitra Fakhruddin dan Sarce Bandaso Tandiasik merupakan nama-nama yang memiliki kans duduk kembali di Senayan.

Lantas bagaimana analisis mengenai persaingan ketat di setiap daerah pemilihan Sulsel 1,2, dan 3 pada Pileg 2024. Dapil apa yang cenderung memanas karena dihuni oleh Bacaleg yang punya kans besar untuk lolos?.

Manager strategi dan operasional lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandi Sam menilai jika kontestasi Pileg 2024 situasinya tidak berjalan konstan.

"Tentu akan terjadi perubahan. Terutama dari segi figur caleg yang akan berlaga di arena Pileg 2024 mendatang," ujarnya, Rabu (20/7/2022).

Menurutnya, selain figur-figur lama, kemunculan figur-figur baru yang juga mengincar kursi senayan akan terlihat lebih siginifikan. Kehadiran mereka akan membuat persaingan lebih kompetitif di daerah pemilihan nantinya.

"Meski Daftar Calon Sementara (DCS) belum bisa diakses di masing-masing parpol," tuturnya.

Namun secara kualitatif dengan melihat dari gelagat politik dan percakapan di media sosial serta di ruang- ruang publik maka kita bisa memperkirakan gambaran figur-figur yang akan maju nyaleg di masing-masing daerah pemilihan.

"Dapil Sulsel I misalnya para caleg petahana praktis kembali maju bertarung. Tapi medan kompetisi di dapil ini akan lebih berat dari Pileg sebelumnya," terangnya.

Disebutkan, kehadiran figur-figur kuat pada Pileg mendatang seperti Syamsari Kitta, Iksan Iskandar, Ilham Azikin, hingga Basli Ali yang mulai mengemuka akan menaikkan tingkat persaingan di dapil ini.

"Jadi Sulsel I ini tergolong dapil neraka," ungkap Nursandi.

Selanjutnya di Dapil Sulsel II. Pileg yang lalu dapil ini tergolong dapil neraka. Sebab, figur-figur kuat dan populer seperti Syahrul Yasin Limpo, Akbar Faisal, Azis Kahar Muzakkar hingga Alm. Andi Rudiyanto Asapa ikut bertarung.

Namun Pileg 2024 mendatang, Dapil ini masih akan sengit. Selain caleg petahana yang akan maju, beberapa figur berlatar belakang kepala daerah juga di gadang-gadang akan ikut bertarung.

Seperti mantan Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid, Bupati Barru Suardi Saleh, Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi dan Mantan Bupati Bulukumba Andi Syukri Sappewali.

"Terakhir, Dapil Sulsel III memiliki iklim kompetisi yang berbeda dari dapil lainnya. Peluang sebagian besar caleg petahana masih sangat terbuka. Tapi kehadiran figur-figur baru juga patut diwaspadai," pungkasnya.

Sedangkan, Direktur Profetik Institute, Asratillah menganalisis semakin besar jumlah kursi yang diperebutkan makan akan semakin banyak pula kontestan yang menjadi bakal caleg.

"Kalau kita membanding-bandingkan jumlah kursi untuk setiap Dapil maka, Dapil DPR-RI Sulsel II yang memiliki kursi terbanyak yakni 9 kursi, lalu disusul Dapil I Sulsel sebanyak 8 kursi, dan 7 kursi di Dapil III Sulsel," tuturnya.

Menurutnya, jika melihat jumlah kursi tersebut maka Dapil II Sulsel akan menjadi daerah pemilihan dengan persaingan antar kandidat yang paling ketat.

"Alasannya cukup sederhana, artinya setiap parpol yang lolos sebagai peserta pemilu kemungkinan besar akan memiliki 9 caleg DPR-RI di dapil bersangkutan," terangnya.

Selain itu, jumlah figur potensial baru yang selama ini diisukan bakal maju sebagai caleg. Sepertinya figur-figur potensial di Dapil II dan Dapil I Sulsel lebih banyak yang terdengar publik bakal maju dibanding di Dapil III Sulsel.

Di Dapil II ada nama Andi Fashar Padjalangi, Andi Ina Kartika Sari yang saat ini menjabat sebagai ketua DPRD Sulsel, Andi Muzakkir Aqil seorang tokoh pemuda yang atributnya cukup banyak tersebar di ruang publik dan beberapa nama lain.

"Begitu pula di Dapil I akan ada beberapa mantan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang santer terdengar bakal maju ke DPR RI," ungkpanya.

Selain itu kata dia, setiap figur potensial tersebut, terutama yang berlatar belakang pernah menjabat sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, pengusaha ataupun tokoh pemuda dan ormas.

Tentunya punya bekal modal sosial dan modal politik yang mumpuni. Dan inilah yang akan mereka upayakan di 2024 nanti untuk dikonversi menjadi suara.

Menurutnya, bagi bakal kandidat yang berniat maju sebagai caleg DPR-RI, perlu sejak dini merapikan jejaring sosial dan politiknya. Sudah bisa melakukan upaya "self impression broadcasting", agar menjadi lebih akrab di telinga para pemilih.

"Serta memilih parpol yang akan menjadi kendaraan politiknya secara seksama. Karena kombinasi dari ketiga hal tersebut sangat menentukan peluang keterpilihan dari bakal kandidat," tutupnya.

Terpisah, Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arayad secara singkat mengatakan, PKB masih memprioritaskan anggota legislatif petahana di DPR RI untuk bertarung kembali di 2024.

"Tapi tentu, selain petahana kita juga rekrut yang baru, dan sama-sama menambah kursi PKB di dapil Sulsel duduk senayan," singkatnya. (Yad)

  • Bagikan