MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan melalui UPT Museum dan Taman Budaya gelar kegiatan implementasi pelatihan ragam hias berbasis kultural bertempat di Benteng Ford Rotterdam Makassar, Sabtu 20/08/2021.
Kegiatan ini dihadiri langsung, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, Devo Khaddafi, Ketua Dharma Wanita Persatuan Disbudpar Sulsel beserta anggota, para pejabat eselon II lingkup Disbudpar Prov Sulsel, Kepala UPT Museum dan Taman Budaya Disbudpar Sulsel, para kasubag lingkup sekretariat Disbudpar Sulsel, para peserta kegiatan implementasi pelatihan ragam hias berbasis kultural Museum La Galigo dari siswa siswi SMP Negeri 1,2,3,4,5,6 dan 8 Kota Makassar beserta guru pendamping.
Beberapa narasumber dalam kegiatan pelatihan ini diantaranya, Sekretaris PKK Sulsel Zulfitriany D Mustaka SP, MP, Zainal Beta, Makmun, S. Pd, M. Pd dipandu Asmunandar, SS, MA selaku moderator.
Kepala UPT Taman Budaya dan Hias Disbudpar Sulsel Zakia Assegaf,S.iP, M.Si mengatakan bahwa salah satu strategi agar generasi muda berminat untuk mengenal sejarah dan budaya dapat di tuangkan dengan adanya kegiatan edukasi dan media informatif kepada pelajar tentang sejarah dan budaya masa lalu.
"Peran generasi muda dalam melestarikan budaya dan sejarah bangsa adalah hal yang sangat penting. Sehubungan dengan itu UPT Museum dan Taman Budaya merancang program layanan dan edukasi yang ditujukan bagi pembinaan karakter generasi muda ,seperti penyelenggaraan kegiatan " Implementasi Pelatihan Ragam Hias Kultural," ungkap Zakia Assegaf.
Kegiatan ini dibuka langsung Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan sulsel Devo Khaddafi mengatakan bahwa dalam meningkatkan kreativitas dibidang seni ragam hias atau melukis , Disbudpar telah berupaya mengadakan kegiatan pelatihan seni melukis moderen dengan semangat dan keunggulan lokal yang dimiliki.
"Adanya kegiatan implementasi pelatihan ragam hias berbasis kultural diharapkan membangun kretifitas generasi muda khususnya pelajar serta dapat meningkatkan pengetahuan mengenai sejarah indonesia," ungkap Devo.
Strategi melukis yang diajarkan secara teknis dapat terus dicoba dan dipraktikkan agar pengetahuan tersebut nantinya mampu di aplikasikan dalam karya seni yang diciptakan.
Seni lukis ini dapat dirasakan kebermanfaatanya oleh peserta pelatihan baik secara teoritis maupun teknis sudah dapat dipakai sebagai pedoman dasar dalam menciptakan karya seni lukis secara berkelanjutan. (*)