MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dana bantuan partai politik (Parpol) yang memperoleh kursi di DPRD Kota Makassar tak kunjung cair. Besaran dana tersebut mencapai Rp1,2 miliar.
Ada 12 parpol yang memiliki kursi di DPRD Kota Makassar dan berhak mendapatkan dana bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Jumlah penerimaan hibah tersebut adalah Rp1.855 dikalikan dengan jumlah suara yang didapat.
Partai NasDem menjadi partai yang paling banyak mendapatkan dana bantuan keuangan, karena meraih suara terbanyak pada Pemilu 2019 di Kota Makassar. Partai yang dikomandoi Rusdi Masse (RMS) itu berhak menerima dana bantuan sebesar Rp171.943.000.
Kemudian diikuti Partai Demokrat yang menerima dana bantuan sebesar Rp138.684.000. Berikutnya ialah Golkar yang menerima dana bantuan sebesar Rp135.442.000. Disusul Gerindra Rp125.864.000.
Sementara itu Partai Berkarya merupakan partai yang paling sedikit menerima dana bantuan dari Pemkot Makassar yakni sebesar Rp45.992.000 lantaran memperoleh suara paling sedikit. (selengkapnya lihat grafis).
Kepala bidang (Kabid) Hubungan Antar Lembaga Kesbangpol Makassar, Amrul Mandasini membenarkan adanya anggaran Rp1,2 miliar untuk parpol di Kota Makassar.
"Untuk tahun sebelumnya sampai sekarang total anggaran untuk 12 parpol yakni Rp1,2 miliar," ujarnya.
Amrul menjelaskan, bantuan dana parpol yang didapat tergantung nilai perolehan suara pada Pemilu 2019 lalu. Misalnya Partai NasDem yang meraih 92.649 ribu suara dikali Rp1.855 maka akan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp171.943.000.
Begitupun dengan Golkar yang meraih 72 ribu suara dikali 1.855 maka akan mendapatkan nilai total Rp135.402.000. "Adapun yang paling rendah, dia cuma dapat 24 ribu suara, Partai Berkarya, berarti hanya dapat bantuan dana Rp45.992.000," jelasnya.
Ia mengaku, sesuai aturan anggaran parpol dianggarkan 1 tahun sekali. Nah untuk 2022 ini diakui belum dicairkan, karena masih dalam proses.
