MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Makassar menggelar seminar hasil masalah Sumur Serapan. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Novotel, Rabu (14/9).
Seminar ini soal Studi Sosial Ekonomi Rencana Sumur Serapan pada Perumahan dan Pemukiman di Kota Makassar, Studi Kasus di Kecamatan Tamalanrea. Ada beberapa kelurahan yang menjadi sampel penelitian, diantaranya Kelurahan Buntusu.
Kepala Balitbangda Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie menyampaikan hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan pemerintah kedepan sudah berbasis penelitian.
"Karena semua program yang digagas itu harus berbasis riset," tukas Andi Bukti Djufrie.
Apalagi, sambung dia, berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan masyarakat atau warga memberikan respon positif. Sehingga, program ini sudah bisa didorong ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk ditindaklanjuti.
"Bahkan LPM dan OPD terkait merespons dengan baik, untuk itu musrembang kecamatan dan kota akan didorong itu sebagai program prioritas," tutupnya.
Terpisah, Ketua Tim Pembanding, Prof Yusran Jusuf mengatakan, menilai hasil penelitian ini menunjukan bahwa program wali kota terkait sumur resapan sangat dibutuhkan, meski mereka belum mengetahui secara detail sumur resapan itu.
"Maka dari itu, perlu segera direalisasikan ini," tegasnya.
Program ini sangat positif. Manfaatnya mengurangi banjir dan memperbaiki kualitas air tanah, karena kalau air tanah kurang otomatis air laut yang masuk.
"Ini menandakan penelitian ini berhasil namun perlu pendalaman agar bisa lebih baik," tukasnya. (*)