Tekan Stunting Di Tator, DPPKB Gelar Rapat Pendampingan Tim Audit

  • Bagikan

TATOR, RAKYATSULSEL - Dalam rangka mencegah stunting di kabupaten Tana Toraja (Tator), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Tator gelar rapat pendampingan tim audit kasus stunting pusat atau provinsi dalam proses identifikasi dan seleksi kasus, di Hotel Metro, Selasa, 27 September 2022, yang dibuka langsung, Kepala DPPKB Tator, dr. Ria Minolta.

Dimana kegiatan tersebut dihadiri sebanyak 60 peserta dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari 19 kecamatan yang ada di Tator,  dokter dari Puskesmas, penyuluh KB dari dinas dan rumah sakit serta para camat. 

Menurut kadis DPPKB, Ria Minolta Tanggo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut melibatkan tim dari OPD terkait yang terjun langsung dilapangan dan harus bergandengan tangan untuk menekan angka stunting di Tator. 

Dijelaskan Ria bahwa sasaran untuk percepatan penurunan Stunting yakni calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui dan anak dibawah umur 5 tahun (Balita).

“Kami bersyukur dibantu stakeholder, tim audit stunting tingkat Kecamatan dan lembang bekerjasama. Untuk itu kita bisa tekan angka stunting dengan cepat, setidaknya ada perubahan penurunan 5 persen bisa kita capai di tahun 2022 ” kata Ria.

Dirinya mengajak semua yang terkait untuk bersama-sama bekerja sama agar bagaimana memperkuat alur rujukan anak yang mengalami gejala beresiko stunting.

“Saya ingatkan pula agar di lapangan jangan mengatakan anak stunting tapi katakan anak beresiko stunting yang seperti kami sebutkan di dinas, ” bebernya.

Sementara perwakilan Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan,  Irvan Roberto, dalam kesempatan itu menyampaikan keseriusan dan kesiapan tim penurunan stunting di Tator karena 20 tahun kedepan, balita yang akan menjadi pemimpin dan penerus bangsa.

“Tahun 2023 target angka penurunan stunting di Tana Toraja  bisa mencapai 7 persen, dan 2024 target 14 persen karena daerah ini seharusnya rendah sebab daerah yang subur dan sumber daya alam yang bagus " terang Irvan.

Dijelaskan Irvan bahwa tugas pendamping adalah  mendampingi mereka yang beresiko agar bisa terhindar dari stunting selain bentuk TPK, tim juga harus memberikan data di kecamatan yang stunting atau yang beresiko untuk diaudit bersama tim, untuk dibuatkan rencana tindak lanjut, yaitu gambaran besar pada kasus dan rencana atau program apa yang akan dilakukan untuk mencegah adanya anak penderita Stunting. Untuk itu data yang dimasukkan yang dikumpulkan dari berbagai sumber sebagai bahan pertimbangan bagi tim pakar dan teknis berdiskusi berapa kasus dari kelompok sasaran berhak di audit.

“Harapan kita bersama semua berjalan dengan lancar dan beri masukan berharga kepada kami dan bagaimana langkah kerja kita dilapangan dalam upaya penurunan stunting ” tutup Irvan.

Dalam kesempatan itu, DPPKB Tator juga mensosialisasikan Elsimil (Elektonik Siap Nikah dan Hamil) yang dapat didownload di Playstore dan Applestore. (Cherly)

Keterangan gambar : 

Kadis DPPKB Tator, Ria Minolta Tanggo saat menyampaikan materi. 

  • Bagikan