MAKASSAR, RAKYATSULSEL — Di era
distrupsi, persaingan di dunia kerja semakin ketat, hal ini karena ketidakseimbangan lapangan kerja dan tenaga kerja.
Untuk itu, Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Prof Hamdan Juhannis MA PhD menuntut para sarjana untuk memiliki surplus skills atau kemampuan.
“Sarjana yang surplus skills itu tidak terjebak pada satu bidang keilmuan, tetapi memiliki banyak keahlian dan keterampilan, dia menguasai bidang
keilmuan lain,” ujar Prof Hamdan pada acara wisuda UINAM, di Hotel Claro pada Selasa, 27 September 2022.
Ia melanjutkan, sarjana surplus skill tipikal ini mampu berdialog dan bernegosiasi dengan lingkungan di mana dia berkarir.
Sarjana dituntut menguasai bidang keilmuannya, tapi juga menguasai keilmuan bidang lain. Surplus skill bisa memback up persaingan dunia kerja yang
kompetitif. Ketika bidang keilmuannya tidak terserap di lingkungan kerja, maka bisa menggunakan skill dan bidang keilmuan lain yang dikuasainya.
“Tentu tidak semua kita dapat menguasai bidang, tapi dengan memiliki banyak keterampilan yang lain maka kita dapat
bersaing,” terang penulis buku Melawan Takdir ini.
Dirinya berpesan, untuk jangan sampai jadi sarjana defisit skill, sarjana seperti ini tidak
menguasai bidang keilmuannya juga tidak memiliki keterampilan lain.
Dengan kata lain gelar hanya sebagai aksesoris semata. Periode September 2022 ini UINAM mewisuda sebanyak
2033 lulusan.
Wisudawan terbaik yang juga
Ketua Kohati HMI, Gita Savitri mengatakan, aktif di berbagai kegiatan non akademik seperti di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tidak membuat dirinya tidak berprestasi di bidang akademik.
“Berprestasi di kegiatan akademik dan non
akademik salah satu kuncinya adalah usaha,” ujarnya.
Gita, sapaan akrabnya mengatakan, dirinya tidak hanya membekali dirinya dengan ilmu komunikasi saja sebagai basis
jurusan yang di pilihnya di kampus, tetapi juga membekali diri dengan hardskill dan softskill.
“Sebagaimana yang dianjurkan Rektor UINAM untuk menjadi sarjana surplus skills agar mampu eksis di dalam masyarakat,” katanya. (*)