MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Polemik pembangunan rel Kereta Api Parepare - Makassar Segmen E Maros - Makassar masih terus berlanjut. Pemerintah Kota Makassar bersikukuh membangun rel kereta api secara elevated (melayang).
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengatakan dari pihak Pemerintah Provinsi Sulsel sendiri telah menyelesaikan penetapan lokasi (penlok) pembangunan rel Kereta Api Segmen E Maros - Makassar.
"Kita sudah tanda tangan penlok. Harusnya sudah tidak ada lagi persoalan di provinsi," ujarnya, Rabu (7/12).
Hanya saja, untuk kelanjutan pembangunan rel Kereta Api Maros - Makassar tinggal menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan.
"Jadi itu tinggal di kementerian. Jadi kita tentu berharap di kementerian untuk melaksanakan," ucapnya.
Maka dari itu, Andi Sudirman meminta agar pembangunan kereta api Maros - Makassar ini didukung oleh seluruh pihak. "Tapi saya minta kepada semua untuk bagaimana mensupport. Kalau tidak support, anggaran tidak turun," terangnya.
Sementara itu, beberapa waktu yang lalu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan rel Kereta Api Segmen E Maros - Makassar direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2024.
"Kan ada pembebasan tanah yang masih. Jadi kita mungkin akan laksanakan 2024," ucapnya saat Soft Launching pengoperasian terbatas Kereta Api Barru - Maros tahap I Pangkep - Maros pada 2 Desember 2022 lalu.
Lanjut, Budi menyebut saat ini Kereta Api Barru - Maros sudah terkoneksi ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Sehingga, penumpang dari Kota Makassar yang ingin melakukan perjalanan dengan Kereta Api dapat ke Bandara.
"Ke Makassar, kita udah koneksi dengan By The Service (BTS) ke bandara. Jadi orang datang ke bandara menggunakan BTS bus, itu kalau ke Mandai cuma 15 menitan. Jadi konfidens sekali kalau mereka itu mau ke Rammang-rammang, cuma tambah 20 menit.
"Tapi kalau mau langsung ke Barru kira-kira 1-1,5 jam. Sebaiknya nanti kalau dari Barru ke bandara, gak perlu naik mobil. Pakai kereta api dan terus langsung," ucapnya.
Maka dari itu, Budi mengatakan untuk saat ini untuk berfokus terhadap pengoperasian terbatas Kereta Api Pare-pare - Makassar Tahap I Barru - Maros.
"Yang penting beroperasi dulu. Kalau kita paksakan di sana, anggaran kita gak cukup. Maka lebih baik konsentrasi di sini. Yang penting kereta barang jalan," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, pada tanggal 29 Oktober 2022, telah dioperasikan secara terbatas Kereta Api Parepare - Makassar tahap I Barru - Pangkep sepanjang 66 Km yang melewati 7 (tujuh) stasiun.
Dan pada tanggal 2 Desember 2022 diadakan soft launching Kereta Api Makassar - Parepare Tahap I Jalur Pangkep - Maros sepanjang 14 Km melewati 3 stasiun.
Adapun stasiun yang dilalui yakni Garongkong - Stasiun Barru - Stasiun Tanete Rilau - Stasiun Mandalle - Stasiun Ma'rang - Stasiun Labakkang -
Stasiun Pangkajene - Stasiun Rammang- Rammang - Stasiun Maros. (Shasa/B)