Menurut Syahrul, Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang jadi barometer terhadap dinamika ketersediaan dan harga yang ada saat ini.
Maka dari itu, dia berharap kebutuhan bahan pokok di Sulsel dapat ternormalisasi melalui kerja bersama dan menyediakan ketersediaan secara berkelanjutan.
"Saya berharap natal, tahun baru dan seterusnya kita bisa tetap menormalisasi ketersediaan dan keterjangkauan yang ada melalui harga-harga yang normatif melalui harga-harga yang tetap normal," terangnya.
Lanjut, Ia mengaku Pemerintah pusat melalui Kementan siap meningkatkan kolaborasi dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dalam menjalankan pengawasan dan monitorong di setiap pasar seluruh Indonesia.
"Menjaga harga itu bukan hanya menteri, tapi di sini juga ada Bupati walikota, ada kadis provinsi, ada pak Gubernur, kita sama-sama," ucapnya.
Selain pengawasan harga, Syahrul juga meminta untuk seluruh pihak tidak lengah dengan kondisi tersebut. Pasalnya, saat ini di Sulsel mengalami cuaca buruk, di mana hasil pertanian sangat tergantung pada cuaca.
Maka dari itu, SYL berharap perayaan natal dan tahun baru dapat berjalan lancar.
"Mudah-mudahan Natal tahun baru ketersediaan cukup apalagi kalau beras sangat berlimpah. Alhamdulillah kelihatannya juga sangat siap. Tapi kita tidak boleh pede ( terlalu percaya diri) karena cuaca sangat ekstrem dan pertanian itu sangat berkait dengan cuaca," pungkasnya. (Sasa/Raksul/B)