MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Sulsel lebih menginginkan Pemilu 2024 nanti dengan sistem proporsional tertutup ketimbang proporsional terbuka. Walau dua sistem ini kata dia ada plus minusnya.
"Secara plusnya pastinya akan menjadi penguatan di partai sementara minusnya masyarakat yang ingin menjadi caleg pasti merasa terhambat artinya tidak bisa bersaing di internal partai," kata sekretaris DPW Perindo Sulsel, Hilal Syahrim saat dikonfirmasi, Kamis (5/1).
Dirinya pun lebih ingin bagaimana pemilu ini dilakukan dengan cara proporsional tertutup apalagi sistem terbuka sudah dilakukan dan terbukti begitu banyak dugaan pelanggaran yang didapatkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga bebas memilih partai politik jelang pemilu.
"Banyak tokoh-tokoh yang pindah-pindah partai dan kontrol partai terhadap anggota legislatif yang duduk tidak berjalan dengan maksimal kalau ini proporsional terbuka," ujarnya.
"Kalau proporsional tertutup, kontrol partai bisa bertanggung jawab secara utuh," ucapnya.
Disinggung jika pemilu proporsional tertutup itu kemunduran demokrasi. Hilal menyebutkan proporsional terbuka itu digangunkan pada saat orde baru. Tapi saat pemilihan proporsional terbuka sampai saat ini jauh dari harapan.
"Kalau diperhatikan sekarang, jika pemilu akan berlangsung orang yang memiliki ekonomi lebih dia terpilih. jadi produk undang-undang yang lahir di DPRD tidak menggigit. Jadi rata-rata yang duduk orang berduit bukan orang yang memiliki kemampuan berorganisasi," bebernya.
Soal proporsional tertutup pastinya banyak orang yang tidak ingin bergabung dengan partai politik, karena sudah hampir dipastikan kader yang duduk itu hanya petinggi-petinggi partai bukan masyarakat yang baru bergabung dengan partai.
Hilal menyebutkan kalau ada ingin menjadi anggota legislatif mereka harus masuk dalam partai secara berjenjang. "Enak sekali kalau mau duduk di DPRD, pemilu baru gabung," tutupnya. (Fahrul/Raksul/B).