MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulsel tidak mempermasalahkan jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan masa kampanye 75 hari atau sekitar dua bulan lebih. Bahkan, periode itu dianggap sudah ideal.
"Kalau kampanye dengan durasi panjangan akan memakan ongkos politik yang banyak. Dengan 75 hari yang telah ditetapkan membuat Parpol yang sudah lama memperkenalkan dirinya tidak menjadi masalah lagi," kata Ketua PSI Sulsel, Affandy Agusman Aris, Rabu (18/1).
Diketahui PSI merupakan peserta Pemilu 2019 lalu, namun tak satupun kader duduk di parlemen baik itu tingkat Kabupaten/kota maupun provinsi.
Sehingga partai besutan Grace Natalie ini bisa dianggap baru. Namun, pihaknya akan lebih memanfaatkan media sosial dengan seefektif mungkin seirimg berkembanganya zaman atau teknologi.
"PSI tidak masalah karena kami salah satu partai yang lebih memanfaatkan digitalisasi," bebernya.
Untuk mengenal jagoanya di Pileg, kata dia, 75 hari tersebut bisa dimanfaatkan lebih baik. Apalagi PSI akan membentuk tim media untuk memperkenalkan di semua tingkatan setelah KPU menetapkan PSI kembali menjadi peserta pemilu.
"Kami memiliki media sosial khusus dengan mensosialisasikan partai. Apalagi semua kader pasti memiliki media sosial memperkenalkan partai dan dirinya ke masyarakat," jelasnya. (Fahrul/Raksul/B).