WAJO, RAKYATSULSEL - Tanda-tanda Kabupaten Wajo mewujudkan kedaulatan pangan makin nampak. Ini berdasar dari capaian dan trend positif beberapa tahun terakhir.
Bupati Wajo, Amran Mahmud menuturkan, jika mengacu pada capaian tahun 2022, maka pihaknya sangat optimis mampu mewujudkan kedaulatan pangan.
"Produksi pertanian dan perikanan selama ini mengalami peningkatan, dan telah memberikan konstribusi kepada pemerintah provinsi Sulsel dalam mewujudkan kedaulatan pangan sebesar 26 persen. Baru kali ini produksi padi kita mencapai hampir satu juta ton," ujar Amran Mahmud saat memimpin Rapat Capaian Kinerja Bersama Dinas Pertanian dengan Dinas Perikanan, Senin, (30/1/2023).
Amran yang sejak awal kepemimpinannya mendorong konsep pertanian terpadu, menambahkan, capaian yang ditorehkan harus dipertahankan, serta ditingkatkan lagi di tahun ini. Salah satunya terus mengembangkan kawasan pertanian terpadu.
“Saya menekankan agar program pertanian terpadu kita yang merupakan salah satu pdari 25 program prioritas harus terus kita genjot. Tujuannya agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan pertanian seefisien dan seproduktif mungkin,” paparnya.
Selain itu, Amran Mahmud juga menaruh harapan besar melalui dua OPD ini, agar ikut berkonstribusi melahirkan enterpreneur baru melalui program-program pembinaan petani milineal, serta pengembangan produk-produk hilir pertanian dan perikanan.
"Doronglah mereka anak-anak muda atau sarjana-sarjana yang baru lulus dilatih menjadi petani milineal atau enterpreneur berbasis produksi pertanian," katanya.
Bukan hanya itu, lanjut Amran Mahmud, tak kalah penting adalah produk-produk pertanian Wajo bisa mengisi pasar impor. Apalagi, produk seperti kakao, cengkeh dan lainnya berpotensi untuk di ekspor.
Kepala Dinas Pertanian, Holtikultura dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Ashar memaparkan sejumlah program yang dilakukan instansi yang dipimpinnya.
Salah satunya adalah pengembangan kawasan pertanian terpadu. Hingga saat ini, sebanyak 15 spot pengembangan kawasan pertanian terpadu yang tersebar di beberapa desa dan kelurahan di Wajo.
Sementara Kepala Dinas Perikanan, Nasfari menyampaikan bahwa salah inovasi yang berhasil dikembangkan saat ini adalah inovasi Tiktok Jabalay atau Tangkap Ikan Tokek Jadikan Bahan Layak.
Menurutnya, program ini lahir dari keresahan masyarakat nelayan yang terganggu dengan makin banyaknya populasi ikan tokek (ikan sapu-sapu) di wilayah tangkap mereka. (Muis)