MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Brimob Polda Sulsel menurunkan satuan setingkat kompi (SSK) atau 100 anggota Brimob untuk mengevakuasi korban banjir di beberapa wilayah di Sulsel. Khususnya Kota Makassar yang hampir seluruh wilayahnya terdampak bajir usai hujan deras disertai angin kencang pada Senin (13/2/2023) siang.
Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto mengatakan satu SKK ini disebar ke 8 titik lokasi banjir yang diprioritaskan pihaknya untuk mengevakuasi para korban yang terdampak bajir.
"8 titik jadi prioritas. Satu di Pangkep, kemudian ada di Rappocini, Mongonsidi, Antang, dan Andi Tonro V dan beberapa wilayah lainnya di Makassar," kata Kombes Pol Heru saat diwawancara wartawan, Senin malam (13/2/2023).
Sampai saat ini, Heru menyebut Sat Brimob Polda Sulsel bersama dengan TNI dan SAR masih saling bahu-membahu dalam mengevakuasi warga yang terdampak banjir. Anggota Brimob Polda Sulsel sendiri diterjunkan ke lokasi becana sebagaimana arahan Kapolda Sulsel, termasuk untuk membangun dapur umum.
"Hari ini pak Kapolda memerintahkan saya untuk membuka dapur umum. Dapur umum ini kita masak, sekali masak lebih dari sekitar 300 sampai 500 porsi," sebutnya.
Polisi berpangkat tiga bunga melati emas itu menyebut pada Selasa (14/2/2023) besok, warga terdampak banjir sudah bisa disediakan makanan dari dapur umum yang dibangun.
"Untuk lokasi, mungkin nanti kita fokuskan di Mongonsidi, di bantaran itu cukup panjang, ada 4 titik di situ yang menjadi tempat pengungsian yang digunakan," ujarnya.
Fokus utama pihaknya adalah evakuasi, khusus kepada lansia, anak-anak, perempuan juga orang sakit. Hingga malam ini, diapun menyampaikan bahwa anggota yang diturunkan ke lokasi bajir masih melakukan evakuasi.
"Malam ini kita masih melaksanakan evakuasi. Mengingat cuaca malam ini masih hujan, kita khawatir tengah malam atau di pagi hari terjadi banjir lagi," ucapnya.
Dalam proses evakuasi ini, Heru juga menyampaikan pihaknya menurunkan 9 perahu. Perahu tersebut, disebar di daerah prioritas.
"Mana yang kira-kira membutuhkan dan memang perlu untuk dievakuasi. Malam ini kita masih bekerja," pungkasnya. (Isak/B)