Mega Proyek Gagal Tender

  • Bagikan
grafis/rachmat

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Puluhan mega proyek pemerintah Sulawesi Selatan dipastikan akan terhambat pembangunannya tahun ini. Alasannya, tender proyek-proyek tersebut mengalami kegagalan hingga lelang harus diulang kembali.

"Ada 41 proyek yang tendernya harus diulang. Tak ada kontraktor yang memenuhi persyaratan untuk mengerjakan proyek yang dilelang," ujar Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sulsel, Asrul Sani, Senin (20/3/2023).

Menurut Asrul, setiap persyaratan yang disampaikan melalui dokumen kualifikasi pada LPSE Sulsel mesti dipenuhi. Akibat tak terpenuhinya persyaratan dokumen itu, pihaknya memilih mengulang kembali proses tender, baik tender supervisi rekonstruksi maupun pembangunan fisik.

Beberapa proyek yang gagal tender yakni pembangunan gedung Brigade Siaga Bencana (BSB) Tahap III di Kota Makassar dengan anggaran Rp 3,8 miliar. Selain itu, proyek pembangunan jembatan Sungai Malake di ruas Wajo-Bilokka, Sidrap juga diulang.

"Alasan Pembatalan itu ditemukan kesalahan dalam dokumen pemilihan atau dokumen pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya," beber Asrul.

Proyek pembangunan breakwater Pusat Pelelangan Ikan Beba di Kabupaten Takalar juga gagal. Proyek ini mendapat anggaran sebesar Rp18 miliar.

"Tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran pada proyek ini," imbuh Asrul.

Sementara itu, pemerintah Sulsel mengucurkan Rp 16 miliar untuk pembangunan jalan di ruas Solo-Penengki-Kulampu di Kabupaten Wajo. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel, Irawan Darmayasamin mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan untuk memulai proyek itu.

"Detail Engineering Design sebagai patokan pengerjaan jalan sudah siap. Saat ini sisa finalisasi untuk dilakukan tender," kata Irawan.

Menurut dia, proyek jalan yang akan dikerjakan sepanjang 2,5 kilometer. Bila jalan ini selesai, akan memangkas jarak tempuh perjalanan yang mengubungkan Wajo-Bone-Luwu.

"Dari Bone ke Luwu bisa tanpa melewati Sengkang," ujar Irawan.

Pengerjaan jalan tersebut juga dengan konsep existing, atau melanjutkan pengerjaan yang sudah ada. Menurut dia, tidak ada pelebaran jalan dan hanya pembuatan bahu jalan beton dan drainase. Standar jalan provinsi yakni lebar jalan tujuh meter dan bahu beton dan drainase masing-masing dua meter.

Kepala Dinas PUTR Sulsel, Astina Abbas mengungkapkan, banyak ruas jalan di Wajo yang memang jadi fokus pengerjaan tahun ini. Sebelumnya telah masuk tahapan kontrak proyek ruang jalan Impaimpa-Anabanua. Selanjutnya, nanti akan disusul tender untu rute Anabanua-Malake dan Doping-Atapange.

"Mengingat lalu lintas harian rata-rata tinggi di ruas jalan itu sehingga menjadi fokus perhatian pemerintah Sulawesi Selatan untuk segera dikerjakan," ujar Astina. (Abu Hamzah/B)

  • Bagikan