JAKARTA, RAKYATSULSEL - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla mengingatkan lagi kepada para politisi maupun partai politik untuk tidak berpolitik praktis di masjid.
Pasalnya jika itu dibebaskan, masjid akan jadi rebutan partai politik untuk merebut suara jamaah.
"Kalau masjid boleh dipakai untuk politik, hancur masjid itu," kata Jusuf Kalla di Kantor Pusat DMI, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023).
Mantan Wakil Presiden RI ini mewanti-wanti sedari awal untuk benar-benar tidak menodai kesucian masjid.
"Ada 28 partai politik yang ikut pemilu mendongkrak untuk berkampanye. Jadi sekarang itu (politik praktis) tidak boleh," tegasnya.
Sebelumnya JK mengkritik Politisi PDIP bagi-bagi amplop bergambar lambang partai di masjid.
Dia menganggap yang dilakukan oleh Said Abdullah tersebut merupakan kampanye terselubung.
(FAJAR)