MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PMW) Sulsel menjadi panelis pada Uji Kompetensi dan Kepatutan (UKK) Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Sulsel dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Panelis di hari pertama UKK dari PMW yakni Mustari Bosra dan Dr. Pantja Nur Wahidin, dan Saiful Saleh hari selanjutnya.
UKK Bacaleg DPRD Sulsel dari PKB dimulai hari ini, yang diikuti dari Dapil Sulsel 1, 2 dan 3, Sabtu 29 April di Kantor PKB Makassar, Jl Hertasning Makassar no 19.
Ketua Bappilu PKB Sulsel, Syamsu Rizal saat dikonfirmasi di lokasi UKK, membenarkan PMW menjadi bagian tim menguji bakal caleg DPRD Sulsel dari PKB. Menurut Deng Ical sapaan Syamsu Rizal masuknya tokoh Muhammadiyah ini sebagai penguji dari eksternal menjadi anugrah dan kesyukuran bagi PKB.
"Ini membuktikan PKB partai yang terbuka, dan pemikiran terkait gagasan kebangsaan dari Muhammadiyah menjadi penguji bagi caleg (PKB)," kata Deng Ical.
Mantan Wakil Wali Kota Makassar mengatakan tim panelis menguji bacaleg melalui wawasan keumatan dan memberikan masukan untuk mengukur kompetensi caleg.
Sementara Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad hadir memantau UKK menyampaikan apresiasi semangat dari bacaleg dan pengurus PKB yang antusias mengikuti acara ini.
Menurut Azhar, UKK menguji bacaleg untuk menjadi represtasi partai untuk bertarung di Pemilu 2024.
"Pengalaman saya sebagai Ketua Fraksi betul-betul paham bukan hanya punya visi tapi paham fungsi-fungsi sebagai presentasi sebagai legislator," kata Azhar yang juga Anggota DPRD Sulsel.
Ia menambahkan berterima kasih kepada para panelis baik dari Muhammadiyah, NU, Ormas, NGO, hingga seniman yang menjadi bagian untuk melahirkan bacaleg representasi kemajuan bangsa.
"Jadi saya berterima kasih pada seluruh penelis eksternal mulai dari seni ada sobat sahabat Fadly ada Profesor Doktor Mustari Bosra dari Muhammadiyah, NU ada Pak Karim dari LSM macam-macam," katanya.
Lanjut Azhar, baik bacaleg baru hingga incumbent diundang UKK. Itu artinya, kata Azhar bahwa PKB memang membuka diri.
"Saya kira tetap menjadi prioritas ya untuk dapat slot cuman UKK ini kenapa tetap dibutuhkan petahana, kita ini juga mau memastikan apakah selama ini dia bekerja sebagai anggota DPR," sambungnya.
Sementara salahsatu penelis yang juga seniman Andi Fadly Arifuddin atau akrab disapa Fadly Padi kepada wartawan mengatakan kesyukurannya dipilih salahsatu panelis bacaleg.
"Alhamdulillah bersyukur dan saya bisa juga mendapatkan inside tentang bagaimana seseorang itu harus menjadi wakilnya kami semua. Serta memberi kesempatan untuk bisa melihat visi-visi wawasan gagasan dan menjalankan rencana-rencana besar perjuangan Indonesia," katanya. (Yad/B)