JAKARTA, RAKYATSULSEL - Kader Partai Demokrat Benny Harman kembali menegaskan presiden mesti netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres). Setelah sebelumnya jor-joran menyuarakan hal serupa.
“Halo, para sahabat, apa kabar.Mengapa sih kita harus menolak presiden ikut cawe-cawe dan ngatur-ngatur Parpol dalam Pilpres 2024?” ujar Benny dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Rabu (10/5/2024).
Anggota Komisi III DPR RI itu mengatakan, Pilpres seperti permainan sepak bola. Lalu presiden merupakan wasitnta.
“Pilpres itu Ibarat main sepak bola. Presiden adalah wasit utamanya,” jelasnya.
Namanya sebagai pengadil pertandinga, kata Benny wasit tifak boleh memihak. Jika memihak maka akan berdampak tidak adil.
“Sebagai wasit, ia harus netral, tidak memihak salah satu tim. Jika wasit memihak, maka ia tentu lebih banyak keluarkan kartu kuning utk tim lawan. Kalau lawan benar dibilang salah,kalo kawan salah dibilang benar dan dibela habis-habisan,” paparnya.
Buntutnya, persaingan di pertandingan akan tidak sehat. Begitu pun di Pilpres.
“Persaingan menjadi tidak sehat,hasilnya pun tidak bermutu. Setuju kah?” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi tudingan yang kerap dialamatkan kepadanya. Berkenan disebut ikut campur dalam Pilpres 2024.
Ia mengatakan, ia tidak ikut campur atau cawe-cawe. Ia menegaskan presiden merupakan pejabat publik, yang juga pejabat politik.