PALOPO, RAKYATSULSEL - Wali Kota Palopo, Judas Amir menghadiri acara malam ramah tamah International Nurses Day, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Regional 5 di ruang pertemuan Ratona, Sabtu (13/5).
Malam ramah tamah ini juga dimeriahkan lomba paduan suara dengan para peserta dari PPNI Regional 5 Sulawesi Selatan meliputi Kabupaten Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu, Toraja Utara dan Kota Palopo sebagai tuan rumah digelarnya acara peringatan hari Perawat se dunia.
Ketua DPD PPNI Kota Palopo Taufiq mengatakan kegiatan ini setiap tahun diadakan untuk tahun ini Palopo sebagai tuan rumah untuk Regional 5 sebagai inisiatif untuk mengawali kembali setelah kegiatan ini sempat tertunda karena pandemi Covid-19.
Alasan, Kota Palopo mengambil inisiatif seperti ini, karena sangat memungkinkan dengan adanya dukungan dari Walikota Palopo dari sarana dan fasilitas termasuk sumber daya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mempererat silaturahmi dan rasa kekeluargaan. Rangkaian acara ini digelar selama tiga hari mulai dari 12 sampai 14 Mei 2023, dimulai dari kegiatan olahraga, seni, kegiatan kemanusiaan, dan sosial. Besok kita akan melaksanakan pertandingan yang belum sempat dilaksanakan sekaligus penutupan," kata Taufiq.
"Diharapkan piala bergilir akan didapatkan oleh PPNI Kota Palopo", ujarnya.
Terpisah, Wali Kota Palopo, Judas Amir mengatakan perawat itu memiliki tugas yang cukup berat yaitu menjaga masyarakat agar tetap sehat.
"Pekerjaan sebagai perawat harus selalu siap di garda terdepan terutama saat pandemi Covid-19 yang telah kita lalui dengan baik," kata Judas Amir.
Walikota dua periode ini, menambahkan harus punya inisiatif baru untuk bekerja lebih maksimal lagi, sehingga dalam melaksanakan peringatan ulang tahun perawat se dunia yang sesungguhnya pembaharuan pembentukan perasaan baru.
"Bagaimana kita secara maksimal untuk melaksanakan tanggung jawab kepada sesama. Satu pesan saya bahwa satu perawat yang lalai melaksanakan kewajibannya bisa merusak seluruh perawat yang ada. Jadi diingatkan kembali karena dalam petunjuk teknis keperawatan, siapapun dia kondisi jika kesehatannya memerlukan pertolongan, jangan dipersulit apalagi yang tidak aktif BPJS-nya," paparnya.
"Sebagai kepala daerah tentu saya punya kewajiban untuk menyampaikan, bagaimana setiap saat kondisi semua keadaan untuk bergerak lebih baik daripada sebelumnya. Semoga kita tetap diberi kesehatan sehingga bisa melanjutkan kegiatan untuk besok sehingga terselesaikan dengan baik," tutup Judas Amir. (*)