YOGYAKARTA, RAKYATSULSEL - Kabar duka disampaikan akun Twitter @Muhammadiyah. Cuitannya berbunyi, "PP Muhammadiyah menyampaikan duka cita atas meninggalnya Dra. Fauziyah Tri Astuti, M.A., Bendahara Majelis Pembinaan Kader PP 'Aisyiyah dan suami, Drs. Taufik Imron, M.Si.
Tak lupa, segenap warga Muhammadiyah mendoakan pasangan suami istri yang meninggal di hari yang sama ini agar husnul khatimah.
Penyampaian kabar duka nan mengharukan itu juga terdengar dari Masjid Taqwa Suronatan, Kelurahan Notoprajan, Kemantren Ngampilan, Minggu pagi tadi (21/5/2023). Drs H Taufiq Imron MSi meninggal dunia dalam usia 64 tahun.
Masih dalam suasana duka, saat warga mempersiapkan acara pemakaman Ustaz Taufiq, ada kabar duka dari RSU PKU Muhamadiyah Yogyakarta. Berselang tujuh jam setelah Taufiq meninggal, sang istri, Fauziyah Tri Astuti, juga menyusul suaminya kembali ke pangkuan Ilahi.
Fauziyah Tri Astuti mengembuskan napas terakhir setelah salat Dzuhur. Tutik, begitu ia akrab disapa, meninggal dunia setelah diketahui menderita kanker paru-paru.
Pengurus Masjid Taqwa Suronatan yang tidak lama mengumumkan kabar meninggalnya ustaz Taufik, kembali mengabarkan berita meninggalnya mantan direktur Madrasah Mu`allimat Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Ustad Taufiq diketahui menderita sakit berkepanjangan dan menjalani cuci darah mingguan. Setiap pagi, kendaraan ambulans dari LazisMU Kauman menjemput Taufiq.
Mobil ambulans membawanya ke RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jarak rumah sakit sekitar 300 meter dari rumah tinggalnya. Istrinya, Fauziyah Tri Astuti selalu setia mendampingi.
Warga yang datang melayat tak kuasa menahan air mata melihat pemandangan yang sangat mengharukan itu. Suami istri yang taat beragama meninggal di hari yang sama, hanya berselang sekitar tujuh jam.
Jenazah suami-isteri ini ditempatkan berdampingan. Almarhum Taufik dan almarhumah Tutik dimakamkan di Khusnul Khotimah Sentolo, Kulonprogo setelah salat Asar. Makamnya berdampingan.
Ustaz Taufiq semasa hidupnya memiliki dedikasi yang tinggi pada syiar agama. Sosoknya selalu menjadi inspirasi bagi warga. Kehidupannya sehari-hari tidak hanya memberikan tauziah seputar kajian ilmu agama, tetapi juga berinteraksi dengan warga dengan menunjukkan sikap penuh kasih dan sabar.
Warga sekitar juga menjadikan Fauziyah Tri Astuti sebagai panutan. Pengabdiannya di Madrasah Mu`allimat Muhammadiyah Yogyakarta tak pernah terlupakan. Semoga husnul Khatimah.
(FAJAR)