Amunisi Baru Pendongkrak Suara

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Target tinggi dipatok Partai Gerindra Sulsel di Pileg 2024 mendatang. Partai yang dikomandoi Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) itu optimis bisa merebut kursi Ketua DPRD Sulsel.

Untuk DPR RI, partai bentukan Prabowo Subianto itu menargetkan 6 kursi dari tiga kursi yang diraih papa Pileg 2019 lalu. Sementara untuk DPRD Sulsel, Gerindra percaya diri mampu meraih 17 kursi dari total 11 Dapil. Target tersebut naik 6 kursi dibanding capaian pada Pemilu 2019 lalu, 11 kursi.

Untuk menggapai target tersebut, Gerindra telah menyiapkan sejumlah caleg potensialnya. Tiga petahana dipastikan akan kembali bertarung berebut kursi Senayan. Ada nama Azikin Sulthan di Dapil Sulsel I, Andi Iwan Darmawan Aras di Dapil Sulsel II, serta La Tinro Latunrung di Dapil Sulsel III.

Adapun di DPRD Sulsel, ada 10 petahana yang didaftarkan menjadi caleg. Hanya satu petahana yang memutuskan tidak lagi maju, yakni Darmawangsyah Muin. Wawan, sapaan Darmawangsyah memutuskan fokus untuk menatap pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gowa yang digelar serentak pada 27 November 2024 mendatang.

Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) mengatakan, secara riil Gerindra Sulsel sudah mematok target dalam menghadapi event politik 2024 mendatang.

"Kader Gerindra sudah bersiapan diri merebut kursi di parlemen dengan adanya nama-nama bacaleg di Daftar Caleg Sementara (DCS). Kami punya target meraih minimal 17 kursi di DPRD Sulsel, serta 6 kursi DPR RI," kata AIA, Jumat (9/6/2023).

Bahkan, untuk DPRD Sulsel sendiri pihaknya menargetkan pucuk pimpinan. Ia meyakini dengan komposisi Caleg dari Gerindra Sulsel bisa bersaing, hingga tingkat kabupaten dan kota.

Menurutnya, selain komposisi bacaleg provinsi yang lengkap. Sesuai laporan juga di tingkat daerah pada 24 kabupaten/kota telah lengkap komposisi bacaleg yang masuk DCS maupun masuk DCT nantinya.

"Pada dasarnya, Gerindra punya target kursi pimpinan. Karena di provinsi begitu, wajar juga di tingkat kabupaten/kota bisa dapat kursi pimpinan," terangnya.

Tak hanya itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggodok kesiapan saksi untuk mengawal suara partai di Pemilu 2024.

"Kami DPD Gerindra Sulsel sudah mengumpulkan seluruh DPC kabupaten/kota untuk melihat kesiapan saksi di tingkat bawah. Apalagi saksi menjadi ujung tombak partai untuk mengawal suara di setiap TPS," jelasnya.

Andi Iwan menuturkan, Partai Gerindra Sulsel jauh hari telah menginstruksikan untuk membentuk infrastruktur partai hingga ke tingkat ranting. Sehingga memudahkan DPC bisa membentuk saksi TPS dengan lancar.

Lanjut dia, pihaknya ingin melihat kesiapan saksi mulai dari sisi orang, maupun sisi kemampuan finansial DPC untuk menangani biaya saksi nantinya.

"Kita buat formulasi ini antara DPR RI, provinsi, dan kabupaten/kota dan semua dikoordinir oleh DPC masing-masing. Bagaimana supaya saksi ini militan dan tentunya nutrisinya terpenuhi," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Gerindra Sulsel, Darmawangsyah Muin mengatakan, pihaknya akan bekerja keras untuk bisa memperoleh 17 kursi. Tujuannya agar bisa mengusung satu paket calon Gubenur Sulsel, tanpa harus koalisi. "Kalau target awal kami tetap 17 kursi," katanya.

Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menyebutkan sejumlah daerah memiliki potensi untuk merebut dua kursi. Diantaranya Makassar A (Dapil 1), Gowa-Takalar (Dapil 3), Jeneponto, Bantaeng, Selayar (Dapil 4).

"Dapil Luwu Raya juga kami targetkan dua kursi. Dapil ini kan banyak kursi yang diperebutkan. Begitu juga Dapil Bone kami berharap bisa dua kursi," katanya.

Amunisi Baru

Kekuatan Gerindra Sulsel memang cukup diperhitungkan di Pileg mendatang. Sejumlah figur mulai gabung. Itu, dinilai akan memperkuat partai besutan Prabowo Subianto agar menambah kursi di DPRD Sulsel pada Pemilu 2024 mendatang.

Mereka adalah mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo. Kabarnya, adik dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu kini namanya masuk dalam daftar calon sementara (DCS) bakal calon anggota DPRD Sulsel Dapil III (Gowa dan Takalar).

Kemudian, ada nama mantan Staf Ahli Wapres RI Sukriansyah S Latief. Ia merupakan mantan bakal calon wali kota tentu memiliki basis. Kini mantan jurnalis itu, tercatat dalam daftar bacaleg untuk DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.

Namanya tercatat dalam Daerah Pemilihan atau Dapil Makassar A, yang meliputi 11 Kecamatan di Kota Makassar. Meliputi, Kecamatan Makassar, Ujung Pandang, Rappocini, Wajo, Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Kepulauan Sangkarrang, Mariso, Mamajang, dan Tamalate.

Sementara, orang dekat Andi Amran Sulaiman, Yasir Mahmud juga disebut telah resmi berjaket Gerindra. Direktur Perseroda Sulsel atau PT SCI itu maju DPRD Sulsel lewat Dapil VII (Bone).

Yasir kini menjabat sebagai ketua KONI Sulsel memeiliki jaringan di daerah. Belum lagi pernah menjadi caleg DPR RI. Pria berprofesi sebagai pengusaha itu patut diandalkan.

Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir mengatakan, Partai Gerindra di Dapil Sulsel II dan III memiliki potensi untuk memperoleh dua kursi untuk DPR RI dengan beberapa pertimbangan.

Seperti di Dapil Sulsel II DPR RI, ada putra mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Andi Amar Ma'ruf Sulaiman. Ia disebut maju di DPR RI Dapil Sulsel II. "Golkar dan Gerindra menguat di Sulsel II. Keduanya memiliki potensi mendapatkan dua kursi. Seperti Gerindra saat ini dengan masuknya anaknya Amran Sulaiman, Andi Amar mampu mendongkrak suara Gerindra," kata Suwadi Idris Amir.

Untuk Dapil Sulsel III DPR RI kata dia, dengan hadir putri ketua umum kerukunan Luwu Raya, Aisyah Tiar Arsyad bisa mendongkrak suara Partai Gerindra di Dapil Sulsel III. "Di Dapil III, ada tiga parpol memiliki peluang dapat dua kursi, NasDem, Gerindra dan Golkar," ucapnya.

Untuk DPRD Provinsi SUlsel, Suwadi mengaku semua parpol besar memiliki peluang mendapatkan dua kursi di setiap Dapil jika semua calegnya bekerja terutama Partai Gerindra.

"Seperti di Sulsel 1 (Makassar A), kan ada 9 kursi dan pastinya partai-partai besar memiliki peluang mendapatkan dua kursi, terutama Gerindra. Begitu juga Sulsel 11 (Luwu Raya) di sana ada 11 kursi dan peluang semua partai besar bisa memperoleh dua kursi," jelasnya.

Terpisah, pengamat politik Unibos Makassar, Arief Wicaksono mengatakan, figur-figur Partai Gerindra yang akan maju pileg punya peluang yang sama.

"Terutama dari sisi kesiapan jika misalnya terjadi perubahan sistem pemilihan dari terbuka ke tertutup, ataupun jika tidak ada perubahan," katanya.

Bagi petahana, kata dia, tentu ada keuntungan karena sudah ada pengalaman dari berbagai sisi. Sedangkan pendatang baru, sangat tergantung dari tipologinya, pembelajaran, punya cantolan, atau yang pasrah dan untung-untungan.

"Terhadap dinamika jelang 2024, setiap parpol pasti punya dinamika, internal ataupun eksternal, Gerindra Sulsel pun demikian," jelasnya.

Ditambahkan, faktor efek ekor jas (coat tail effect) dari figur sentral mereka yaitu Pak Prabowo. "Apalagi jika kita buka data Pilpres 2019 yang lalu, Gerindra Sulsel mendapat berkah dengan kemenangan Prabowo atas Jokowi, meskipun secara kuantitas masih kurang signifikan," tukasnya.

Sedangkan, pengamat Demokrasi Nurmal Idrus berpandangan, Gerindra punya peluang bagus untuk melewati perolehan mereka di Pemilu 2019, dimana mereka mampu menempati posisi ketiga dengan 11 kursi di DPRD Sulsel.

Ia meyakini partai ini bisa mengancam NasDem di posisi kedua dan Golkar di posisi pertama dengan hadirnya sejumlah caleg potensial. "Selain itu, mereka punya modal berupa figur capres Prabowo yang bakal berpengaruh terhadap keterpilihan Gerindra karena Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan," pungkas Nurmal. (fahrullah-suryadi/C)

  • Bagikan