MASAMBA, RAKYATSULSEL - Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani memberikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak atas terlaksananya kegiatan Festival Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Tingkat Kabupaten Luwu Utara.
Adapun rangkaian kegiatan Festival OMS Tingkat Kabupaten Luwu Utara tersebut diantarnya dialog publik dengan mengambil tema Menuju Desa Inklusi menampilkan narasumber Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani.
Selain itu, ada Kepala Desa Pincara Musibar dan perwakilan Jurnalisme warga, Liana Lahase disiarkan langsung Radio Adira 92,5 FM di pandu Koordinator JW Luwu Utara Rizal didampingi anggota JW Hasrita Pratiwi.
Kegiatan yang di pusatkan di Teras Adira ini berlangsung cukup meriah diikuti 14 OMS regional, nasional dan Internasional serta tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing - masing Badan Perencanaan, Penelitian dan pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Dinas Pertanian dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPRD) Luwu Utara, Kamis (8/6).
Program menuju desa Inklusi merupakan tema utama yang disepakati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara dan USAID MADANI yang sudah berjalan sejak 2021 dengan harapan terwujudnya pembangunan yang lebih transparan dan melibatkan seluruh komponen masyarakat mulai dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi.
Indah dalam kesempatan tersebut memaparkan pentingnya Desa Inklusi dalam upaya untuk menyadarkan masyarakat agar terlibat langsung dalam memikirkan skala prioritas kebutuhan di desanya.
"Kelompok rentan ikut terlibat dan memikirkan apa yang menjadi skala prioritas berdasarkan kebutuhannya," kata Indah seraya memberikan contoh aksesibilitas menuju kantor desa dan rumah ibadah masih sulit dilalui para lansia dan penyandang disabilitas.
Diakui, saat ini memang baru memulai merancang dan membangun desa Inklusi di Luwu Utara, yang saat ini baru ada tiga desa piloting yaitu Desa Pincara Kecamatan Masamba, Desa Ketulungan Kecamatan Sukamaju dan Desa Pattimang Kecamatan Malangke. Sedangkan ada dua desa reflikasi yaitu Desa Banyu Urip Kecamatan Bone-Bone dan Tara Tallu Kecamatan Mappedeceng.
Walaupun demikian, Indah menyampaikan terima kasih kepada USAID MADANI dan mitra pembangunan lainnya yang membantu mendorong Desa Inklusi di Kabupaten Luwu Utara.
"Saya berharap konsep Desa Inklusi ini terus dimatangkan sehingga ada role model yang jelas dan mudah diimplementasikan pada desa-desa lainnya yang ada di Luwu Utara," tegasnya.
Harapan ini kata bupati perempuan pertama di Sulsel ini, reflikasi Desa Inklusi setidaknya dapat menyamai program gerakan kampung Keluarganya Berencana (KB) yang awalnya berjumlah tujuh kampung KB menjadi 130 kampung KB di Luwu Utara.
Untuk mendukung semua itu pihaknya berjanji akan membuat payung hukum terkait Desa Inklusi.
"Sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah akan membuat minimal peraturan bupati terkait Desa Inklusi," tutupnya. (*)