MAKASSAR, RAKYATSULSEL -- Provinsi Sulawesi Selatan kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI setelah kembali menjadi provinsi dengan desa wisata terbanyak pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 (ADWI).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyerahkan langsung piagam penghargaan tersebut pada kunjungan ke Desa Wisata Lantebung, Makassar, Rabu (12 Juli 2023), yang diterima oleh Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, Devo Khaddafi.
Sandiaga Uno mengapresiasi Sulawesi Selatan yang selama tiga kali penyelenggaraan ADWI selalu menjadi provinsi terbanyak kepesertaannya. Di tahun pertama, ADWI belum melakukan mekanisme apresiasi dalam bentuk piagam penghargaan, namun tahun 2022 dan 2023 Kemenparekraf memberikan piagam sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian tersebut.
"Saya ucapkan terima kasih untuk Sulsel karena sangat antusias mendukung program Kemenparekraf (ADWI). Dan itu kembali dibuktikan di tahun ketiga ADWI tetap menjadi provinsi paling banyak desa wisatanya," kata Sandi sambil melirik Devo yang berada di sampingnya.
Pada ADWI 2023 ini jumlah desa wisata dari Sulsel yang mengikuti ajang bergengsi ini sebanyak 577 desa wisata yang tersebar di 21 kabupaten dan 3 kota. Dari 577 tersebut, tujuh desa wisata berhasil lolos 75 besar desa wisata terbaik dan akan diundang pada Malam Puncak ADWI 2023 pada Agustus mendatang di Jakarta.
Ketujuh desa wisata tersebut adalah Desa Wisata Rinding Allo (Luwu Utara), Desa Wisata Tompobulu (Pangkep), Desa Wisata Rammang Rammang (Maros), Desa Wisata Lantebung (Makassar), Desa Wisata Balla Barakkaka ri Galesong (Takalar), Desa Wisata Kassi (Jeneponto), dan Desa Wisata Andalan (Bulukumba).
Ketujuh desa wisata ini telah selesai dikunjungi oleh tim juri ADWI dan tim visitasi Kemenparekraf termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Lantebung. Setelah penilaian juri tersebut, maka selanjutnya akan keluar pemenang-pemenang untuk 5 kategori penilaian.
Lima kategori penilaian yang sekaligus menjadi aspek pengembangan desa wisata tersebut yaitu aspek daya tarik, aspek homestay dan toilet, aspek souvenir, aspek digital dan konten kreatif, serta aspek CHSE dan kelembagaan.
Sekertaris Disbudpar Sulsel Devo Khaddafi mengemukakan kunci pencapaian tersebut di sela-sela visitasi mantan Ketua HIPMI pusat tersebut bersama rombongannya.
"Terima kasih untuk seluruh stakeholder pariwisata di Sulsel. Penghargaan yang kita terima ini adalah hasil nyata kolaborasi dan sinergi kita semua," kata Devo yang terlihat terus mendampingi menteri Sandi selama kunjungan ke Sulsel kemarin.
Pihak-pihak yang menjadi support system dari keberhasilan ini, tambah Devo, antara lain mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota, pihak perguruan tinggi, industri pariwisata, media, komunitas dan semua pihak yang terus bersama-sama Disbudpar Sulsel membangun kembali kepariwisataan Sulsel pasca pandemi covid 19. ( *)