TAKALAR, RAKYATSULSEL- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Takalar, Muhammad Nurdin, membantah rumor terkait adanya interpensi dari kolega atau kerabat Gubernur Sulawesi Selatan Terkait pengaturan proyek dilingkup Dinas Pendidikan.
"Saya sangat menyayangkan adanya isu terkait interpensi dari kerabat dekat Gubernur Sulawesi Selatan, itu semua tidak benar" tegas Muhammad Nurdin, Sabtu (14/07/2023).
Muhammad Nurdin juga membantah tudingan terkait bagi-bagi proyek dan adanya pengaturan pemenang. Selain itu, Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada pihak yang dirugikan terkait issue dan kisruh yang menerpa institusi yang saat ini dipimpinnya.
"Saya memohon maaf kepada pihak yang dirugikan, kami pastikan tidak ada pengaturan serta bagi-bagi poyek, prosedur dan SOP tetap berjalan sesuai aturan tanpa tekanan dari pihak manapun" ucap Nurdin.
Dimana diketahui sebelumnya puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan Komite Aksi Kerakyatan Mahasiswa SulSel (KAKMS) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Takalar, jalan poros Takalar-Jeneponto, Kamis (13/7/2023).
Aksi ini dilakukan oleh KAKMS karena menyesalkan sikap Penjabat (PJ) Bupati Takalar, Setiawan Aswad yang disinyalir sebagai “Boneka” dari Kolega dan kerabat Gubernur Sulawesi Selatan.
Mereka menduga ada pengaturan dan bagi-bagi proyek dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Takalar atas perintah dari oknum yang bermain dan mengatas namakan suruhan pihak keluarga Gubernur Sulsel.
Selain itu, pendemo juga meminta Menteri Dalam negeri (Mendagri), Tito Karnavan untuk segera menonaktifkan PJ Bupati Takalar, Setiawan Aswad yang dinilai tidak mampu mengemban tugas dan tanggungjawab diamanatkan
Akibat demo yang diwarnai aksi pembakaran ban bekas arus lalu lintas di depan kantor Bupati Takalar mengalami kemacetan panjang.
Jika tuntutan para pendemo tidak mendapat respon dari Pj Bupati Takalar, mahasiswa berjanji akan kembali turun ke jalan menggelar aksi serupa secara berjilid -jilid. (Supahrin)