PANGKEP, RAKYATSULSEL - Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin mendukung hadirnya pembangunan pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Pangkep.
Hal ini diutarakan Asruddin disela penandatanganan prasasti pembangunan Plant RDF oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, di Desa Padang Lampe, kecamatan Ma'rang, Sabtu (15/07/2023).
"Tentu saja kami sangat mendukung pembangunan Plant RDF ini di Pangkep. Secara prinsip ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan penggunaan berbagai energi alternatif terbarukan, dan sekaligus mendukung Kebijakan Keberlanjutan SIG serta Kementerian BUMN," jelas Asruddin.
Pria yang belum genap sebulan menjabat Dirut Semen Tonasa tersebut mengaku jika saat ini PT. Semen Tonasa mulai berinvestasi dengan membangun berbagai fasilitas penunjang, yang nantinya akan digunakan untuk memuat bahan bakar dari sampah, ke dalam mesin produksi.
"Sebagai contoh, Saat ini perusahaan telah menggunakan bahan bakar dari limbah pertanian seperti sekam, bonggol jagung, dan tankos kelapa," bebernya.
Dengan penggunaan bahan bakar alternatif tersebut, perusahaan sendiri berhasil mengganti penggunaan batu bara sebagai bahan bakar hingga di atas 10%.
"Tentu dengan bahan bakar dari RDF ini nantinya, kami optimis bisa mensubtitusi hingga 25% energi panas dari penggunaan batu bara." Pungkas pria berdarah Jeneponto tersebut.
Diketahui pembangunan plant RDF yang diberi nama BADRIAH (Bahan Bakar dari Sampah) ini merupakan hasil inisiasi dan kerja sama antara PT. Semen Tonasa, Pemerintah Kabupaten Pangkep, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. (Atho)