MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tahap Pelaksanaan PPDB tahun ini telah usai, bahkan saat ini para siswa telah mengikuti pembelajaran di masing-masing sekolah tempat mereka lulus.
Sepanjang Pelaksanaan PPDB SMA se-derajat memiliki beberapa catatan yang perlu dijadikan evaluasi untuk pelaksanaan PPDB di tahun berikutnya.
Diantaranya Server Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sulawesi Selatan sempat bermasalah di hari pertama pra-pendaftaran calon siswa. Ada sekitar 15.000 calon siswa yang melakukan registrasi secara bersamaan sehingga membuat server mengalami down, yang dibuka, Senin (19/6/2023) lalu.
Selanjutnya, teknis pemberkasan calon siswa yang semula dilakukan pengunggahan berkas via online pada server itu mengalami perubahan, yang mesti dilakukan penyetoran berkas secara langsung ke masing-masing sekolah tujuan, di beberapa tahapan PPDB.
Lalu, nama salah seorang siswa tiba-tiba hilang dari sekolah tujuan yang sebelumnya telah dinyatakan lulus, dan itu sempat mengundang kekecewaan pada orang tua siswa, berdasarkan keterangan dari Disdik itu sebelum dilakukan pemutakhiran data.
Tujuh aduan yang diterima oleh Ombudsman Kantor Perwakilan Sulsel, semuanya bermuara pada proses PPDB jalur zonasi yang banyak menimbulkan persoalan.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin menyampaikan sekaitan dengan evaluasi PPDB tentu harus dilakukan pemetaan lebih awal.
“Memang saya lihat evaluasi PPDB ini memang sudah harus kita buat pemetaan awal sebenarnya,” kata Iqbal saat memberikan keterangan kepada awak media di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (25/7/2023).
Ia mengutarakan, untuk jalur permasalahan jalur zonasi yang kerap muncul dipermukaan itu sekiranya dapat dilakukan pemetaan untuk siswa yang saat ini telah memasuki kelas IX SMP sederajat.
“Pemetaan awal terkait zonasi sebenarnya di mana lokasi anak-anak ini, ini harus dilakukan sekarang pemetaannya. Kan sekarang sudah ada kelas 3 SMP, sudah ada di Dapodik,” kata Iqbal Nadjamuddin. (Abu/A)