MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Konvoi ratusan remaja di Kota Makassar dibubarkan paksa polisi. Pembubaran itu dilakukan mengingat para remaja yang mengendarai sepeda motor itu ugal-ugalan di jalan raya dan membahayakan serta menganggu aktivitas masyarakat.
Diketahui, ratusan remaja tersebut melaksanakan konvoi untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, Kamis (17/8/2023).
Dari pantauan Rakyat Sulsel di Jalan Sultan Alauddin, sekitar pukul 16.55 Wita, ada ratusan remaja yang konvoi sambil menggeber-geberkan suara sepeda motornya.
Tak hanya itu, mereka juga berboncengan lebih dari dua orang tanpa menggunakan helem sambil menenteng bendera merah putih yang dikibarkan.
Aksi ratusan remaja itu pun membuat arus lalu lintas macet. Bahkan motor yang dikendarai mayoritas menggunakan knalpot brong.
Melihat hal tersebut, polisi dari Polrestabes Makassar pun turun melakukan pengamanan. Saat gerombolan pemotor itu hendak memasuki pertigaan Jalan AP Pettarani dari arah Jalan Sultan Alauddin, mereka langsung dicegat polisi.
Akibatnya, mereka kocar-kacir dan beberapa diantaranya terpaksa meninggalkan sepeda motornya di jalan dan melarikan diri. Sementara puluhan lainnya berhasil diamankan.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib yang turun langsung memimpin pasukannya melakukan pengamanan mengatakan, sebelumnya dia telah mengimbau untuk tidak melakukan konvoi namun tak diindahkan.
"Saya sudah mengimbau dari awal, tidak ada rolling (konvoi) sepeda motor. Karena kalau konvoi sepeda motor, itu pasti mengganggu dan meresahkan masyarakat," ujar Ngajib saat ditemui di Pos Lantas Jalan AP Pettarani.
Kata dia, aksi gerombolan pemotor yang ugal-ugalan itu sangat disayangkan mengingat didominasi oleh anak-anak remaja bahkan sebagai diantaranya masih berseragam sekolah.
"Terbukti hari ini ada konvoi. Sehingga mereka yang melakukan itu kita amankan semua. Kita akan bawa ke Polrestabes dan ditindak sesuai aturan, kita proses secara tegas," kata Ngajib.
Ditekankan Ngajib, pihaknya tidak memberikan izin kepada komunitas apapun untuk melakukan konvoi pada hari kemerdekaan.
"Tidak ada izin yang kita berikan untuk melakukan konvoi sepeda motor ini. Saya tidak ada mengeluarkan ini, saya justru melarang ini," tegasnya.
"Karena mereka konvoi sepeda motornya ugal-ugalan dan mengganggu ketertiban umum, melanggar aturan dan meresahkan masyarakat jadi kita lakukan tindakan tegas," sambungnya.
Dituturkan Ngajib, sejauh ini pihaknya telah mengamankan ratusan anak-anak remaja yang terlibat dalam aksi konvoi tersebut.
"Yang diamankan, sekitar seratus lebih yang kita amankan. Masih anak-anak sekolah. Bahkan ada yang masih pakaian sekolah ikut juga," bebernya.
Ngajib mengimbau, kepada komunitas sepeda motor untuk tidak berbuat onar di jalanan dengan memanfaatkan momentum tertentu.
"Saya imbau kepada komunitas sepeda motor, tentunya yang selaku ketua untuk membimbing komunitasnya supaya saat berkumpul itu tertib," pungkasnya. (Isak/B)