MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Hanura, Ahmad Muqowam meminta kepada seluruh kader jangan pikirkan perolehan kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Namun yang harus dia pikirin bagaimana harus memperoleh suara sebanyak-banyaknya, karena perolehan suaralah yang nantinya akan dikonversi menjadi kursi.
"Jangan pikirkan kursi dulu, tapi yang harus kita pikirkan bagaimana bisa meraih suara, yang nantinya akan dikonversi menjadi kursi," tegas Ahmad Muqowam, dalam arahannya kepada pengurus Partai Hanura se-Sulsel, di Hotel Aryaduta Makassar, Jum'at (15/9/2023).
Dirinya mendorong bagaimana pengurus DPD Hanura Sulsel bisa meraih suara sebanyak-banyaknya, agar bisa lolos ambang batas 4 persen.
"Kalau kita memperoleh suara 8,8 juta (secara nasional) lalu kita kalkulasi, maka kita bisa lolos 4 persen (ambang batas), lalu kita konversi menjadi kursi itu bisa menjadi 23 kursi," ujarnya.
Namun yang dia sayangkan, perolehan suara Partai Hanura tidak sama linear atara bakal calon legislatif (Bacaleg) tingkat Kabupaten/kota, Provinsi dan DPR RI. Bahkan kata dia, suara Bacaleg DPR RI rendah sementara Bacaleg Kabupaten/kota dan Provinsi tinggi.
"Suara pusat (Caleg DPR RI) selalu kalah dengan daerah. Padahal suara partai ini akan dihitung pada tingkat nasional," ucapnya.
Ahmad Muqowam pun merekomendasikan kepada seluruh Bacaleg Kabupaten/kota, Provinsi hingga Senayan untuk bahu-membahu melakukan sosialisasi, agar suara partai sama dari tingkat paling bawah hingga atas.
Sementara Ketua DPD Hanura Sulsel, Amsal Sampetondok optimis pada Pemilu 2024 nanti, suara partai Hanura di Sulsel bisa mencapai 264 ribu secara nasional dan itu tersebar di 24 Kabupaten/kota.
"Kita akan bagi di semua Kabupaten/kota bagaimana bisa mendapatkan suara 264 ribu. Kan setiap daerah jumlah pemilihnya berbeda-beda," ujarnya.
Dari 264 ribu tersebut dia berupaya bagaimana bisa meloloskan 2 kader mereka ke Senayan dari 3 Dapil yang ada. "Kami berusaha untuk bisa mencapai 3 kursi, kalau tidak bisa minimal 2 kursi," singkatnya. (Fahrullah/B)