MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Meski mengalami kenaikan harga, Bulog Sulselbar mengklaim stok beras Sulsel masih aman hingga akhir tahun ini.
Kepala Bulog Sulsel Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi menyampaikan, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan berbagai persiapan termasuk dengan persiapan pasar murah yang bakal dilakukan oleh semua stakeholder terkait.
“Bulog Sulsel aman sampai akhir tahun. Kita sudah antisipasi,” tutur Imron.
Ia menuturkan, musim kemarau saat ini sangat mempengaruhi ketersediaan stok beras. Apalagi tak sedikit juga lahan-lahan penghasil padi yang terdampak kekeringan, pun dengan para pedagang dari luar Sulsel yang juga melakukan penyerapan beras di wilayah Sulsel.
Merujuk pada hal itu, kenaikan harga tentu akan terjadi. “Kemarau ini yang paling punya efek, banyak yang kering, banyak yang mungkin sawah yang tidak berhasil panennya. Tentu hal ini mempengaruhi supply-demandnya. Belum lagi tarikan dari pedagang-pedagang luar Sulsel membuat harga semakin naik,” bebernya.
Kata dia, pihaknya akan terus melakukan upaya untuk menekan harga jual tinggi di pasaran yang tentu akan menjadi keluhan masyarakat dengan melakukan inspeksi pasar yang terjadwal sesuai dengan perintah Pj Gubernur Sulsel.
“Sesuai apa yang diinstruksikan pak Gub akan melakukan inspeksi pasar. nanti setiap Minggu mungkin dari senin-selasa kita akan melakukan operasi pasar, terutama di komoditi beras yang memicu naiknya inflasi,” ujarnya.
Sementara itu, Salah seorang ibu rumah tangga, yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kenaikan harga beras saat ini tentu menjadi kekhawatiran para ibu rumah tangga lainnya.
Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok termasuk beras akan berdampak pada penyediaan kebutuhan rumah tangga lainnya.
“Kenaikan harga beras, itu sebelumnya kita bisa beli 10 kilo dengan anggaranyang tetap, sekarang untuk 10 kilo kita harus tambah anggaran atau menghilangkan kebutuhan lainnya seperti pasta gigi atau sampo,” jelasnya.
Ia melanjutkan, sekaitan dengan rencana pemerintah untuk gencar untuk melakukan pasar murah, diharapkan benar-benar menyentuh masyarakat yang benar-benar layak untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga murah.
“Mudah-mudahan sosialisasinya sampai dimasyarakat yang benar-benar layak yah, karena biasanya tidak terlalu diketahui oleh masyarakat miskin, jadi mereka biasa bingung ketika melihat mobil pemerintah yang menyelenggarakan pasar pangan murah,” paparnya, Kamis ( 28/9.2023).
“Informasi dan kualifikasinya juga harus jelas untuk pangan murah, biar masyarakat bisa dapatkan pangan murah dari pemerintah,” cetusnya.
Sebelumnya diberitakan, upaya akan dilakukan oleh Pemprov Sulsel untuk menekan angka inflasi akibat lonjakan harga pangan, Tak tanggung-tanggung Pemprov Sulsel mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk pasar murah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Sulsel, Ahmadi Akil saat mendampingi Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melakukan operasi pasar di dua pasar tradisional di Kota Makassar.
Kata dia, pengalokasian itu juga didasari dengan arahan Pj Gubernur Sulsel untuk memasifkan penanganan inflasi yang juga sebagai salah satu program prioritasnya. (Abu/B)