MAROS, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten Maros, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa menjadi salah satu speaker dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Desa dan Perdesaan Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal PDP Kemendes PDT dan Transmigrasi di Mercure Ancol, Jakarta (24 - 26 September 2023).
Kepala Dinas PMD Kabupaten Maros, Idrus berkesempatan menjadi pembicara dalam Rakor tersebut. Ia mengatakan Kabupaten Maros berhasil mendorong 43 desa mandiri, sebuah pencapaian yang luarbiasa dari tahun sebelumnya.
"Kita berhasil mendorong 43 desa mandiri, yang tahun 2022 kemarin hanya 13 desa. Jadi ini prestasi yang luarbiasa bagi Pemkab Maros. Sebagaimana kita ketahui, tahun 2021 itu sama sekali tidak ada desa mandiri," ujar Idrus.
Dirinya menambahkan, salah satu contoh desa yang berhasil adalah Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung yang mengelola destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun nasional.
"Yang berhasil itu contohnya, kita bisa lihat Pemerintah Desa Tukamasea di Kecamatan Bantimurung. Mereka berhasil mengelola destinasi wisata Kolam Dolli dan Galung Dolli yang menggunakan dana desa sebesar Rp1.3 M, selama 3 tahun dan telah mendapatkan penghasilan melebihi jumlah anggaran pembangunan yang digunakan untuk membangun wisata Dolli Bungaeja tersebut," ungkapnya.
Idrus juga menyampaikan, Pemkab Maros bekerjasama dengan Yayasan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) dalam pendampingan penyusunan Peraturan Desa tentang Desa Inklusi di 12 desa.
"Kabupaten Maros sendiri, bekerjasama dengan Yayasan BaKTI untuk mendampingi penyusunan Peraturan Desa tentang Desa Inklusi di 12 Desa dan bekerjasama dengan Sulawesi Community Foundation untuk mendampingi penyusunan Perdes tentang Desa Adat Inklusif di 2 Desa, yakni Desa Bonto Manurung dan Desa Bonto Somba Kecamatan Tompobulu," tutur Idrus.