MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Keributan antara pedagang dan pihak pengelola Pasar Butung, Kecamatan Wajo, Kota Makassar viral di media sosial (medsos). Di mana, dalam video yang beredar nampak dua pria berseragam safari hitam-hitam sedang berdebat dengan seorang perempuan yang merupakan pedagang di pasar tersebut.
Video perdebatan itu diunggah akun Facebook Merlyn Munir dan beredar di beberapa akun Instagram.
Dalam unggahannya video itu, dituliskan keterangan, "Kejadian (23-9-2023) yang mengaku sebagai Pengelola Pusat Grosir Butung, selalu berbuat arogan dan semena-mena kepada pedagang," tulisnya dalam unggahannya.
Pada video tersebut terdengar perdebatan pedagang yang protes aliran listriknya dimatikan oleh petugas yang mengaku pengelola pasar Butung.
Saat diwawancara, Merlin mengatakan, aliran listrik di tempat dirinya berjualan sudah di putus semenjak bulan Agustus 2022 lalu. Akibatnya toko atau kios tempatnya berjualan sepi pembeli dikarenakan gelap gulita.
"Aliran listrik toko saya itu sudah dimatikan semenjak dari bulan Agustus 2022 lalu," ujar Merlin saat ditemui wartawan, Kamis (28/9/2023).
Akibat pemutusan listrik itu, Merlin pun mengaku terpaksa menggunakan aki untuk pencahayaan di kios miliknya. Namun pencahayaan yang tidak maksimal menggunakan aki, dirinya kemudian beralih menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan pencahayaan di kiosnya.
Namun penggunaan genset itulah yang kemudian membuat pria atau pihak yang mengaku pengelola pasar Butung tidak terima.
"Ternyata pengelolanya itu tidak terima saya pakai genset, dilarang. Jadi otomatis saya kan sebagai pedagang, bagaimana caranya bisa dapat pembeli, karena kondisi sekarang kan ada lampu saja belum tentu ada pembeli apa lagi lampunya mati," ungkapnya.
Dari situlah, kata Merlin, sebagai pedagang tidak menerima perilaku pengelola Pasar Butung yang diduga tidak adil kepadanya.
Merlin menambahkan, Pada saat kejadian pada bulan Agustus tahun 2022 lalu, dirinya pernah melaporkan kejadian tersebut di Polres Pelabuhan Makassar. Namun belum ada tidak lanjut dari Kepolisian hingga saat ini.
"Kan dimana-mana itu kalau kita sewa tempat pasti dapat fasilitas, seperti lapu dan lainnya, tapi saya ini tidak mendapatkan padahal itukan hak saya. Saya sudah laporkan ke polisi tapi belum ada tindak lanjutnya sampai sekarang," sebutnya.
Merlin pun berharap, semoga aparat pemerintah dan aparat yang terkait bisa cepat menyelesaikan persoalan itu.
"Karena kan kasus-kasus di Pasar Butung itu bukan cuma saya Pak banyak yang sudah kena dampaknya pedagang," ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola Pasar Butung belum memberikan penjelasan mengenai keluhan pedagang tersebut. (Isak/B)