WAJO, RAKYATSULSSEL.CO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo akhirnya dapat bernafas lega, usai pembangunan Pasar Tempe yang berada di Kota Sengkang, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) rampung.
Butuh waktu empat tahun lamanya masyarakat dapat melihat pasar tradisional terbesar di Kabupaten Wajo itu berdiri kembali pasca insiden kebakaran pada Agustus 2019 lalu. Dimana seluruh bangunan lods dan kios pada saat itu habis terbakar.
Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, Taqwa Gaffar mengatakan, patut disyukuri pembangunan Pasar Tempe saat ini telah rampung.
Tetapi perlu diingat Pemkab Wajo masih mempunyai tugas besar dalam melakukan pembagian kios, los dan ruko secara adil dan bijaksana kepada masyarakat.
"Saya hanya mau mengingatkan kepada Pemkab Wajo agar memprioritaskan pedagang lama dalam pembagian tempat di Pasar Tempe dan sebisa mungkin mampu meminimalisir konflik dalam pembagian tempat di pasar tersebut," katanya, Selasa (3/10/2023).
Politisi Partai NasDem itu juga meminta kepada Pemkab Wajo untuk membuka arsip catatan nama-nama pedagang yang sudah lama berlapak sebelum insiden kebakaran pada 2019 lalu.
"Saya yakin nama-nama pedagang lama masih ada di arsip pemerintah dan itu yang harus menjadi pilihan utama pemerintah dalam pembagian tempat di Pasar Tempe," jelasnya.
Sementara salah satu pedagang lama di Pasar Tempe, Anti berharap agar Pemkab Wajo dapat berlaku adil dan memprioriraskan pedagang lama dalam pembagian tempat di Pasar Tempe.
"Saya sudah puluhan tahun berdagang di Pasar Tempe sebelum ada kejadian kebakaran. Saat ini Pasar Tempe sudah selesai dibangun dan kami tinggal menunggu kapan Pasar Tempe bisa kembali kami tempati untuk berdagang," harapnya.
Sementara, Bupati Wajo, Amran Mahmud meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan kepada Pemkab Wajo dalam melaksanakan tugaa pembagian tempat bagi para pedang di Pasar Tempe.
"Saya harap masyarakat tetap tenang dan jangan percaya dengan isu diluar karena pasar ini akan terkelola dengan baik," pungkasnya.
Diketahui, Pasar Tempe dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp86,6 miliar. (*)