MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Pendidikan Sulsel melibatkan Inspektorat Sulsel dalam mengusut polemik yang terjadi di SMA Negeri 17 Makassar.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Iqbal Nadjamuddin mengatakan, saat ini tim investigasi terus melakukan pengumpulan informasi. Termasuk informasi dari pihak Inspektorat.
“Masih berjalan itu (investigasi,red) karena kita perluas dengan meminta hak inspektorat untuk melakukan pengumpulan data. Ada mungkin pengelolaan disitu seperti dana bosnya, supaya lebih luas pemeriksaan, spesifik,” sebutnya.
Ia melanjutkan, pelibatan pihak Inspektorat itu tentu akan menambah kredibiltas dan independensi dalam proses perampungan informasi sekaitan dengan polemik yang terbilang sudah lama memanas.
Ia mengutarakan, untuk masa pengumpulan data yang akan dilakukan oleh pihak inspektorat itu diproyeksikan akan menghabiskan waktu kurang lebih tujuh hari dalam proses pelengkapan berkasnya.
Ia mengutarakan, untuk kepala sekolah terkait yang saat ini non aktif sementara itu ditarik ke lingkungan Dinas Pendidikan Sulsel untuk memaksimalkan proses pengumpulan data oleh tim investigasi.
Ia mangatakan, pihaknya juga telah melakukan pengawasan dan pendampingan kepada siswa yang menyampaikan aspirasi agar tak mendapat hukuman.
Lebih jauh ia menyampaikan harapan untuk tak terjadi lagi demonstrasi di lingkungan sekolah dikemudian hari.
“Saya sarankan tidak lakukan lagi aksi itu, karena siswa ini mau belajar, tidak bagus kalau mereka melakukan aksi padahal dia pelajar di sekolah itu kan tidak jalan pelajaran,” pungkasnya.
Sebelumnya, siswa SMA Negeri 17 Makassar yang terletak di Jl Sunu, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar aksi demo, Senin (16/10/2023). Mereka menuntut agar kepala sekolah (Kepsek) bernama Sumiati dicopot dari jabatannya lantaran dianggap otoriter.
Aksi ratusan siswa-siswi SMA 17 Makassar dilakukan di lapangan sekolah usai pelaksanaan upacara bendera.
Tampak beberapa siswa terlihat membawa spanduk bertuliskan "Kami Menolak Kepsek Otoriter dan Usut Tuntas Persetan Reputasi" Tak hanya itu mereka juga menyampaikan surat petisi pemberhentian untuk Kepsek SMA 17 Makassar, Suamiti. (Abu/B)