JAKARTA, RAKYATSULSEL -- Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengaku bingung hingga bertanya-tanya perihal penurunan atribut partai politik yang didominasi baliho dan bendera dirinya dan PDI Perjuangan saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10).
"Oh iya saya juga bertanya-tanya kenapa dicopot, memang kalau ada yang melanggar sih silakan dicopot, tapi kalau tidak melanggar ya sebaiknya tidak perlu berlebihan," kata dia usai membuka Musyawarah Kerja Nasional Persada di Denpasar, Rabu.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan sudah mengetahui kejadian tersebut bahkan sudah berkoordinasi dengan DPD PDI Perjuangan di Bali, di mana lengkapnya penurunan atribut partai politik itu diturunkan Satpol PP Bali sekitar satu jam sebelum Presiden Jokowi tiba di lokasi acara.
Adapun lokasi kunjungan Jokowi kemarin adalah di SMKN 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan. Selain Gianyar, Jokowi juga menyempatkan santap siang di kawasan Renon, Denpasar.
"Tapi saya senang karena saya sudah komunikasi dengan Pak Wayan Koster kemarin, artinya ada penjelasan terus kemudian (alat peraga sosialisasi) dipasang lagi," ujar Ganjar.
Tak ingin banyak berspekulasi, Ganjar Pranowo mengungkapkan keinginannya yaitu agar seluruh elemen mendorong pemilihan presiden berjalan baik, termasuk menjamin aparatur bekerja secara netral.
Untuk diketahui, sebelumnya Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya sempat mengklarifikasi video dan kabar yang ramai beredar di media sosial yang mempertontonkan aparat saat menurunkan alat peraga sosialisasi dalam hal ini bendera PDI Perjuangan dan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud Md di lokasi kunjungan Jokowi.