Kekuatan Partai Buruh Dapil Sulsel II: Sosialisasi Door to Door Belum Menggaransi

  • Bagikan
(Dokumen Rakyat Sulsel)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Buruh Provinsi Sulawesi Selatan ingin tampil optimal agar mampu lolos ambang batas empat persen pada pesta demokrasi 2024 mendatang dengan turun langsung ke masyarakat melakukan sosialisasi lewat door to door.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua EXCO Partai Buruh Sulsel, Akhmad Rianto. Dia menjelaskan, setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT), pihaknya langsung menginstruksikan kepada seluruh anggota legislatif (caleg) mulai dari tingkat kabupaten/kota, Provinsi hingga DPR RI untuk bekerja mensosialisasikan dirinya sebagai calon wakil rakyat.

"Kami sudah meminta untuk sosialisasi ke bawah dan itu satu perintah dari pusat, bagaimana bisa memenangkan partai buruh dengan bekerja sama baik itu tingkat Kabupaten/kota, Provinsi maupun DPR RI, karena target kita bagaimana bisa lolos 4 persen itu," kata Akhmad Rianto saat dikonfirmasi Harian Rakyat Sulsel, Senin (6/11/2023).

Dia menekankan, seluruh caleg Partai Buruh di Sulsel tidak memprioritaskan menyebar banyak alat peraga kampanye (APK), namun pihaknya fokus melakukan door to door atau bersosialisasi langsung di rumah masyarakat agar mendapatkan dukungan maksimal dari kaum buruh.

Apalagi, kata dia, kaum buruh hampir ada di setiap wilayah, seperti di Kabupaten Maros, Kabupaten Wajo, Kabupaten Bone hingga Kabupaten Bulukumba.

"Jadi kami fokus di daerah yang banyak buruh. Kami bergerak bukan memasang banyak baliho, tetapi kami turun ke bawah ketuk pintu warga, lalu memperkenalkan diri," kata Akhmad.

Dia mengemukakan, mayoritas caleg Partai Buruh ini dari kalangan buruh itu sendiri. "90 persen caleg kita dari Buruh, makanya kami gotong royong, bekerja sama bagaimana bisa meraih suara yang sebanyak-banyak," ujarnya.

Lebih jauh, Akhmad menuturkan, sebelum penetapan DCT, pihaknya mengganti satu bacaleg, yakni Adi Susanto digantikan oleh Dutira Bachtiar. Dia menyebutkan, langkah tersebut dilakukan karena berkas Adi Susanto dinilai bermasalah.

"Ada berkasnya bermasalah, jangan sampai itu menjadi polemik, jadi kami mengganti yang awalnya Dutira Bachtiar di provinsi kami naikkan ke DPR RI," pungkasnya.

Sementara itu, Manager Strategi Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menyatakan, model sosialisasi door to door yang diterapkan oleh Partai Buruh sudah tepat dalam rangka meyakinkan hati pemilih. "Model sosialisasi seperti itu menjadi keharusan bagi caleg dan partai politik parpol untuk meraih dukungan," katanya.

Hanya saja, lanjutnya, sosialisasi door to door ini harus massif dan dijalankan tidak sama seperti model pada umumnya. "Namun seberapa masif dan efektif model sosialisasi itu dijalankan, tentu perlu instrumen untuk mengukurnya," tegasnya.

  • Bagikan