Jelang Pemilu, Tular Nalar Gelar Sekolah Kebangsaan

  • Bagikan
Sekolah Kebangsaan yang digelar Tular Nalar, bertempat di Aula UKI Toraja, Senin (20/11).

TANA TORAJA, RAKYATSULSEL  - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 biasanya banyak hoaks yang beredar di masyarakat, karena itu Tular Nalar untuk  pertama kali gelar sekolah kebangsaan tular nalar  di Aula UKI Toraja, Senin, 20 November 2023. Kerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan  google.org. 

Dengan tema mengenal fakta, menghindari hoaks, menolak fitnah. Pesertanya sebanyak 100 orang mahasiswa lintas program study (Prody), dengan melibatkan fasilitator kolaborasi mahasiswa dan dosen yang telah melalui tahapan Training Of Trainer (TOT). 

Menurut ketua PIC wilayah Toraja, Sushy Teko Patanduk kepada RAKYATSULSEL disela-sela kegiatan mengatakan bahwa kegiatan hari ini merupakan yang pertama dilakukan oleh tular nalar di Toraja dengan melibatkan Universitas Kristen (UKI) Toraja sebagai salah satu institusi untuk melakukan kegiatan, dan salah satu program tular nalar pembekalan kepada pemilih pemula dan lanjut usia (lansia), karena jelang pemilu ada banyak potensi hoaks yang beredar di masyarakat terutama pengguna media sosial (mendsos), karena tular nalar ini merupakan edukasi berbasis digital. 

Dijelaskan Sushy bahwa target kegiatan tular nalar ini adalah pemilih pemula dan lansia. Dan karena ini pertama dilaksanakan maka dipilih untuk pemilih pemula kalangan mahasiswa dengan memberikan mereka pembekalan tentang pemilu, tahapannya dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih.

Terutama terkait hoaks yang beredar di masyarakat jelang pemilu, mereka dibekali bagaimana mengetahui mengecek fakta agar terhibdar dari hoaks dan bisa bisa berhenti di mereka.

“ mereka dibekali dengan informasi tentang pemilu, tahapan dan dibekali bagaimana mengenali fakta, bagaimana memilah informasi. Karena tidak semua informasi yang beredar dimasyarat benar, sehingga mereka punya filter yang mana yang perlu disharing, bahkan kalau pun berita itu fakta jika tidak bermanfaat tidak perlu diteruskan bahkan kalau itu hoaks stop sampai di mereka,“ beber Sushy.

Dirinya berharap kedepan bisa terus dipercaya untuk melakukan kegiatan tular nalar di Toraja, sehingga berharap kedepan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dan bisa kerja sama dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada, organisasi Gereja lain seperti Badan Pekerja  Sinode (BPS) Gereja Toraja (Getor) yang memiliki kelompok Lansia, dan juga pemuda  dan bahkan berharap kedepan bisa kerja ama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang ada. 

Menurut Dekan fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKI Toraja, Daud Rodi Palimbong dalam sambutannya mengapresiasi tular nalar Toraja yang melaksanakan kegiatan seperti ini karena hal ini sangat bermanfaat bagi mahaiswa terutama mereka yang pemilih pemula jelang pemilu ini. Dan ini merupakan bagian dari kerja sama dengan Mafindo.  

“Tular nalar adalah bagaimana kita menularkan pikiran kita kepada orang menghindrai hoaks jelang pemilu dan ditahun politik banyak beredar gunjingan-gunjingan yang merupakan bagian dari hoaks.  Difokuskan bagi pemilih pemula dan lansia dan ini masuk tahun politik yang rawan hoaks. Kami berharap kedepan kegiatan seperti ini bisa terus dilaksnakan dan jumlah quota bisa lebih ditambahkan lagi, kalau bisa lebih ndari seratus peserta,“ pungkas Daud.

Sementara itu, menurut salah satu peserta  dari Prodi Pendidikan bahasa Inggris, Sintia, mengapresiasi kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut merupakan saranan bagi mahasiswa g untuk mengetahui tentang pemilu, karena dijaman seperti ini, kamu muda sangat jarang mendapatkan informasi tentang pemilu, dan bagaimana memilah hoaks yang beredar dalam masyarakat.  

“Saya merasa bersyukur karena dikalangan generasi muda masih minim pembekalan tentang pengetahuan pemilu, sehingga kegiatan hari ini sangat membantu kami. Saya pribadi berharap dapat membantu kami sebagai anak-anak muda untuk lebih bijak dalam memilih nantinya,“ pungkas Sintia.  (Cherly)

  • Bagikan