Ia tidak hanya berharap mereka mampu menghapal Al-Qur'an 30 juz mutqin, tetapi juga menekankan pentingnya kembali mengulang hapalan dan memastikan kemampuan menghafal mencapai puncaknya.
"Jangan pernah lupa ilmu ini, harus terus diulang," ujarnya dengan penuh semangat.
Ia menunjukkan peran Munaqosyah tidak hanya sebagai ujian, tetapi juga sebagai tonggak awal perjalanan panjang dalam mengasah kecakapan membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an.
"Al-Biruni Mandiri dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengedepankan pembelajaran modern dan berkualitas," jelasnya.
Melalui kurikulum yang berstandar internasional, mulai dari pengajaran Bahasa Arab hingga Bahasa Inggris dengan kurikulum Cambridge, Al-Biruni Mandiri memastikan anak-anak didiknya tidak hanya berkembang dalam aspek keagamaan.
Tetapi juga menjadi generasi yang unggul secara global. Salah satu fokus utama adalah penghapalan Al-Qur'an, yang diintegrasikan secara menyeluruh dalam pendekatan pembelajaran mereka.
Hasil Munaqosyah kali ini sungguh luar biasa, di mana Ahmad Budianto, S.Pd. selaku juri, mengungkapkan bahwa banyak siswa yang berhasil meraih nilai seratus.
"Hal ini menandakan persiapan matang yang dilakukan oleh Al-Biruni Mandiri dalam menjalankan dua tahap penting, yakni Pra Munaqosyah dan Munaqosyah," katanya.
Tahap persiapan intensif melibatkan kegiatan tasmi' untuk mengulang hafalan Al-Qur'an, qira'at untuk membaca Al-Qur'an dengan tartil, dan tafsir untuk memahami makna Al-Qur'an.