MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty mengajak kepada seluruh generasi muda atau pemilih pemula untuk melihat rekam jejak calon Legislatif (Caleg) dan Calon Presiden (Capres) yang akan mereka pilih pada 14 Februari 2024 dengan melihat visi misi mereka bukan memaknai kampanye atau sosialisasi ini sebagai bentuk menjara mereka.
“Saat ini masa kampanye berlangsung, dan seringkali dimaknai oleh masyarakat sebagai kewajiban yang mau terpilih turun memberikan minyak goreng. Kalau perlu bawa amplop, seringkali orang memaknai kampanye itu waktunya menjarah mereka yang ingin memimpin,” kata Lolly saat memberikan arahan kepada mahasiswa saat sosialisasi pengawasan Pemilu partisipasi di Kantor Bawaslu Sulsel, Kamis (21/12/2023).
Padahal kata kampanye itu harus dilihat sebagai kesempatan yang baik untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyak kepada calon. “Agar kita tidak salah pilih. Jangan beli kucing dalam karung,” lanjutnya.
Apalagi kata dia, masa kampanye ini hanya berlangsung 75 hari atau saat ini tinggal menyisakan 51 hari lagi. “Gunakan sisa masa kampanye ini mencari informasi sebanyak-banyak. Boleh kita panggil Caleg apa visi misi mereka, apa gagasan untuk membangun kampung, apa gagasan membangun kualitas mahasiswa yang baik,” ujarnya.
Lolly juga menyebutkan jika Pemilih Pemula saat iini cukup tinggi dengan capaian 52 persen. Sehingga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meningkatkan partisipasi Pemilih.