Jaga Kearifan Lokal, Pemdes Bontonasaluk Bersama Sanggar Seni Ri Batana Gelar Pentas Seni Dan Budaya

  • Bagikan

KEPULAUAN SELAYAR, RAKYATSULSEL - Melestarikan seni budaya warisan leluhur, Warga Desa Bontonasaluk, Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan kegiatan Pentas Seni dan Budaya Kearifan Lokal.

Kegiatan tersebut dijadwalkan akan terselenggara selama dua hari, mulai tanggal 28 sampai dengan 29 Desember 2023, bertempat di Pasar Rakyat Desa Bontonasaluk.

Camat Bontomatene Andi Rusmin yang hadir langsung membuka acara, pada Rabu (28/12) malam, mengucap syukur dan menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan yang dinilainya sangat bermanfaat untuk generasi muda.

"Kearifan lokal perlu dilestarikan sehingga generasi muda mengetahui budaya yang ada, warisan budaya leluhur harus dijaga, jangan sampai hilang" Ucapnya

Hal serupa disampaikan Ketua TP Penggerak PKK Kecamatan Bontomatene, Andi Marlinawati Rusmin mengatakan bahwa budaya warisan leluhur mempunyai nilai seni tinggi, maka sudah seharusnya generasi yang ada sekarang menjaga keberadaan dan keberlanjutannya.

"Sangat Banyak kesenian leluhur kita dulu, tapi sudah hilang sekarang, itu karena tidak ada lagi yang bisa memainkannya, Oleh karena itu melalui kegiatan kearifan lokal ini, budaya warisan leluhur kita itu dapat digalih dan dipelajari kembali untuk kesinambungannya" Cetus Marlina dalam sambutannya

Sementara itu Kepala Desa Bontonasaluk Ahmad Yani mengungkapkan bahwa kegiatan pentas seni dan budaya ini terselenggara berkat kerjasama Pemerintah Desa dengan Sanggar Seni Ri Batana.

Dalam kesempatannya Kades Ahmad Yani secara khusus menghaturkan ucapan terima kasih kepada Dinas Sosial Kepulauan Selayar dan Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia atas Program Kearifan Lokal melalui Sanggar Seni Ri Batana Desa Bontonsaluk.

"Kita berharap melalui program kearifan lokal kemensos ini, silaturahim masyarakat Bontonasaluk terus terjaga, dan semoga melalui pendekatan seni dan budaya leluhur ini mencegah terjadinya konfilik sosial ditengah masyarakat maupun munculnya paham radikalisme," ujarnya

Terpantau pelaksanaan Pentas Seni Kearifan Lokal dimalam pertama ini ramai pengunjung, diawali dengan menampilkan Tari tradisional Anruppa yang dibawakan oleh lima penari perempuan, kemudian dilanjutkan dengan Kesenian leluhur A' dide, juga diisi dengan persembahan Lagu, dan Qasidah Rabana. (*)

  • Bagikan