WAJO, RAKYATSULSEL - Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, tengah menjajaki kerja sama di bidang pangan, khususnya beras dan cabai, dengan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Langkah ini terungkap dalam kunjungan Komisi 2 DPRD Kabupaten Wajo ke Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Balikpapan pada Jumat (25/1/2024).
Rombongan Komisi 2 yang dipimpin oleh Ketua Komisi 2, H. Sudirman Meru diterima oleh Sekretaris Dinas Ir. S. Hidayatullah Nihe di ruang kerja Kepala Dinas yang sedang mengikuti rapat koordinasi. Turut mendampingi rombongan adalah Kabag Ekonomi Andi Ramlan dan Kabid Ketahanan Pangan Wajo, Andi Tenri Angka.
Dalam pertemuan tersebut, Hidayatullah menjelaskan bahwa Kota Balikpapan memiliki kebutuhan pangan yang tinggi, sementara produksi pertanian rendah. Hampir 90 persen kebutuhan pangan di Balikpapan berasal dari luar Kalimantan, seperti dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulsel, dan Sulbar.
"Jumlah penduduk Kota Balikpapan per Juni 2023 mencapai 733.000 jiwa dengan luas lahan pertanian sekitar 97 hektar dan produksi sekitar 300 ton. Kebutuhan beras mencapai 60 ribu ton, sehingga produksi dan kebutuhan sangat tidak seimbang," ujar Hidayatullah.
Dia menambahkan bahwa, selain beras, Balikpapan juga membutuhkan tanaman hortikultura, terutama yang berasal dari daerah dataran tinggi. Dia berharap Kabupaten Wajo, yang memiliki potensi pertanian surplus gabah dan beras, dapat menjadi mitra kerja sama dengan Balikpapan.
"Kami sangat terbuka untuk kerja sama antardaerah, terutama dengan Kabupaten Wajo yang memproduksi hampir 1 juta ton gabah pada tahun 2023 ini. Kami berharap kerja sama ini dapat terwujud secepatnya, baik melalui pemerintah, Perumda Manuntun Sukses Balikpapan, maupun sektor swasta," ujar Hidayatullah.