Sebagai Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDIP, Puan memberikan tanggapan terkait pernyataan Jokowi yang menyebut presiden dapat berkampanye dan memihak. Puan menyerahkan penilaian mengenai hal tersebut kepada rakyat.
"Biarlah rakyat yang menilai apakah seorang presiden harus tetap menjalankan peran sebagai kepala negara atau diperbolehkan untuk terlibat secara langsung dalam kampanye," jelas Puan.
Sementara itu, Ketua TPD Ganjar-Mahfud Sulsel, Udin Saputra Malik, melaporkan bahwa tim sudah aktif di beberapa daerah bagian selatan. Ia berencana melanjutkan kampanye di Sulsel bagian utara setelah kampanye akbar.
"Kami mencoba menyentuh hati masyarakat dengan pendekatan door-to-door, memperkenalkan KTP Sakti yang disukai oleh masyarakat. Respon positif terhadap Mahfud terlihat dari kesamaan karakter religiusitas; kegiatan gemoy dan gimmick sudah hilang," ungkapnya.
Kehadiran Puan Maharani tidak sendiri, melainkan didampingi oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid, dan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.
Di TPD tersebut, Puan disambut oleh Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri (ARW), Sekretaris PDIP Sulsel, Rudi Peiter Goni, Bendahara PDIP Alimuddin, Wakil Sekretaris PDIP Sulsel, Risfayanti Muin, Ketua TPD Ganjar-Mahfud Sulsel, Udin Saputra Malik, dan Sekretaris TPD Fadli Ananda. (Yadi/B)